PSSI Kirim Wasit Terbaik Liga 1 Pimpin Semifinal dan Final Sepak Bola Putra PON XXI Aceh-Sumut

Pada menit selanjutnya, Aceh kembali mendapatkan hadiah penalti setelah pemain Sulteng melakukan handsball.

Kali ini, pemain Aceh mampu mengeksekusi penalty dan mampu menetralkan skor menjadi 1-1.

Karena setelah 90 menit waktu normal skor masih imbang, rencananya lag aitu dilanjutkan dengan babak perpanjangan waktu selama 2x15 menit.

Namun, kubu Sulawesi Tengah yang sudah terlanjur kecewa langsung mengundurkan diri dan tidak mau melanjutkan pertandingan. 

Sehingga Sulteng dinyatakan kalah WO dan Aceh lolos ke semifinal PON 2024 setelah terjadi insiden memalukan tersebut.

Merespons kejadian itu, PSSI langsung melakukan langkah cepat.

Di antaranya, PSSI langsung menerjunkan tim investigasi untuk mengusut peristiwa tersebut.

Investigasi dilakukan tak hanya untuk menyelidiki pertandingan saja, tapi juga yang terjadi di balik laga dimaksud.

Dikutip dari TribunBanyumas.com, PSSI juga mengganti semua wasit yang ditugaskan pada PON XXI Sumut-Aceh cabang sepak bola dan menujuk menunjuk wasit-wasit terbaik Liga 1 untuk memimpin pertandingan semifinal dan final cabang sepak bola putra PON XXI Aceh-Sumut 2024.

Langkah itu dilakukan karena PSSI menilai pertandingan Aceh vs Sulteng terindikasi terjadinya match fixing (pengaturan pertandingan) pada laga babak delapan besar cabang sepak bola putra PON XXI Sumut-Aceh 2024.

Penunjukan dan penggunaan wasit terbaik di Liga 1 untuk memimpin laga babak semifinal dan final cabang sepak bola putra PON XXI Aceh-Sumut itu sesuai dengan instruksi langsung dari Ketua Umum (Ketum) PSSI, Erick Thohir.

Seperti diketahui, babak semifinal cabang sepak bola putra PON 2024 akan dilangsungkan di Stadion Harapan Bangsa, Lhong Raya, Banda Aceh, pada Senin (16/9/2024) hari ini.

Pada semifinal pertama pada pukul 16.15 WIB, Jawa Barat akan bentrok dengan Kalimantan Selatan. 

Sedangkan di semifinal kedua yang akan dihelat mulai pukul 20.15 WIB, Aceh versus Jawa Timur untuk berebut satu tiket partai puncak.

Insiden pertandingan yang sudah menjadi sorotan publik memaksa PSSI turun tangan untuk memperbaiki.