Berita Kriminal

Pria di Bali nekat Culik Anak Mantan Bosnya dan Minta Tebusan Rp100 Juta lantaran sakit Hati Dipecat

I Wayan Sudirta (29), yang sehari-harinya bekerja sebagai kurir nekat melakukan penculikan terhadap anak mantan bosnya lantaran sakit hati usai dipeca

Editor: Muliadi Gani
ISTIMEWA/CAPTURE CCTV
PENCULIKAN ANAK - Penculik terekam CCTV menjemput anak mantan bosnya saat jam pulang sekolah di sekolahnya di Denpasar Bali, Rabu (5/2/2025). (kanan) Penangkapan pelaku penculikan anak oleh pihak kepolisian.   

PROHABA.CO, DENPASAR -  I Wayan Sudirta (29), yang sehari-harinya bekerja sebagai kurir nekat melakukan penculikan terhadap anak mantan bosnya lantaran sakit hati usai dipecat.

Pelaku mengaku anak mantan bosnya dan meminta tebusan Rp100 juta lantaran dendam.

Pelaku menculik anak mantan bosnya saat pulang sekolah dari SDK Harapan Jalan Raya Sesetan, Denpasar Selatan pada Rabu (5/2/2025) sekira pukul 14.00 WITA

IKS (49), orangtua korban, mengatakan sebenarnya tidak pernah bersinggungan dengan pelaku dalam pekerjaan sehari-hari.

IKS bahkan mengaku jarang bertemu pelaku karena IKS jarang di kantor.

Namun, dia dianggap kurang kompeten selama dua bulan ini berdasarkan penilaian dari supervisor dan manajer.

"Pelaku bagian kurir, jadi dia punya atasan, ada supervisor dan manajernya. Saya cuma sifatnya approve.

Saat supervisor dan manajernya bilang kurang berkompeten, dia mengajukan untuk orang ini diganti.

Jadi saya hanya approve, saya tidak ada melakukan penilaian apapun," ungkap IKS didampingi istrinya MW.

Menurutnya, apa yang dilakukan pelaku salah besar dan harus dipertanggungjawabkan apalagi nyawa anak terancam. 

"Jadi pada intinya kalau dia merasa sakit hati dengan saya, itu salah.

Karena kalau seperti itu banyak orang yang sakit hati sama saya.

Karena bukan saya yang pemegang keputusan untuk memberhentikan dan mencari karyawan, saya cuma approve saja," bebernya. 

Baca juga: Warga Aceh Kembali Jadi Korban TPPO Dijual ke Kamboja, Minta Tebusan Rp 50 Juta dan Disiksa

Pelaku ancam akan usik anak majikannya yang di Surabaya

Dia menjelaskan ancaman bukan hanya anaknya yang di Denpasar saja tapi anak yang berada di Surabaya jika tidak segera membayar tebusan.

"Ada itu di rekaman suara barang buktinya. Dia mengancam bukan hanya anak saya yang ada di sini, saya punya anak di surabaya juga diancam," tuturnya.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved