Penemuan Ladang Ganja

Ladang Ganja Seluas 0,6 Hektare Ditemukan di Lereng Gunung Semeru, Tersebar di 59 Titik

Luasan tersebut terbagi di 59 lokasi berbeda di Dusun Pusung Duwur, Desa Argosari, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur

Penulis: Achmad Erfian Nabila | Editor: Jamaluddin
KOMPAS.COM/DOK TNBTS
SISIR LADANG GANJA - Polisi sedang menyisir ladang ganja yang ditemukan di Lereng Gunung Semeru beberapa waktu lalu. 

Lahan-lahan yang rusak akibat ditanami ganja ini, menurutnya, akan ditanami lagi dengan jenis tumbuhan asli TNBTS.

PROHABA.COPihak Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BBTNBTS) mengatakan, kawasan konservasi di lereng Gunung Semeru ditemukan sudah ditanami ganja seluas 0,6 hektare atau 6.000 meter persegi. 

Luas itu tersebar di 59 lokasi berbeda kawasan Dusun Pusung Duwur, Desa Argosari, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

Penemuan ladang ganja seluas itu terungkap dalam sidang pemeriksaan saksi di Pengadilan Negeri (PN) Lumajang, pada Selasa (11/3/2025).

Kabag Tata Usaha BBTNBTS, Septi Eka Wardhani, mengatakan, setiap ladang ganja memiliki luas yang berbeda antara 4 meter persegi hingga 16 meter persegi.

Pantauan Kompas.com pada Jumat (20/9/2024) lalu, saat polisi dan warga menyisir ladang ganja di 16 lokasi berbeda, luasannya mulai dari 5x10 meter sampai 10x20 meter.

Kala itu, polisi menemukan 10.000 batang tanaman ganja berbagai ukuran, mulai dari 20 sentimeter hingga 2 meter.

Baca juga: Polres Aceh Selatan Musnahkan Ladang Ganja dan Amankan Seorang Terduga Pelaku

Baca juga: Polisi Berhasil Mengungkap Ladang Ganja di Kampung Wesaput Jayawijaya

Baca juga: Kebakaran Kebun Ganja di Thailand Picu Warga Sekitar Mabuk hingga Tertawa Cekikikan

Septi juga memastikan bahwa saat ini sudah tidak ada lagi tanaman ganja di kawasan konservasi TNBTS.

"Saat ini sudah dipastikan tidak ada lagi tanaman itu (ganja)," lanjutnya dikutip dari Kompas.com.

Lahan-lahan yang rusak akibat ditanami ganja ini, menurutnya, akan ditanami lagi dengan jenis tumbuhan asli TNBTS.

Tidak disebutkan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk pemulihan ekosistem yang rusak agar kembali seperti semula, termasuk biaya yang dibutuhkan.

Namun, Septi menyebut bahwa beberapa jenis tumbuhan yang akan ditanam adalah dadap, cemara gunung, putih dada, dan kesek.

"Akan dilakukan pemulihan dengan penanaman jenis asli TNBTS, contohnya jenis dadap, putih dada, cemara gunung, kesek," pungkasnya. (Penulis adalah mahasiswa internship dari Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Syiah Kuala)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ladang Ganja di Hutan Konservasi Gunung Semeru Seluas 6.000 Meter Persegi, Tersebar di 59 Titik"

Update berita lainnya di PROHABA.co dan Google News

 

 

 

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved