Berita Kriminal
Kades di Ngada Tewas Ditikam Warga Gara-gara Rebutan Kursii
Kepala Desa Warupele 1, Kecamatan Inerie, Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur (NTT) bernama Bonifasius Ghae, meninggal dunia karena ditikam oleh warg
PROHABA.CO - Kepala Desa Warupele 1, Kecamatan Inerie, Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur (NTT) bernama Bonifasius Ghae, meninggal dunia karena ditikam oleh warganya pada Kamis (22/5/2025).
Peristiwa bermula dari pengambilan kursi plastik milik pemerintah desa untuk dibawa ke Lapangan Sepak Bola yang diikat pada tiang gawang.
Kades itu meninggal dunia akibat ditikam oleh warganya sendiri yang berinisial NR (58).
Kasi Humas Polres Ngada Ipda Benediktus R. Pissort mengungkapkan bahwa peristiwa ini terjadi di halaman Kantor Desa Warupele 1 pada Kamis (22/5/2025) pukul 08.00 WITA.
Kejadian disaksikan Kaur Keuangan dan Kasi Pelayanan Umum Desa Warupele 1, serta Kepala Dusun Pawadam yang saat kejadian berada di kantor desa.
Berdasarkan keterangan saksi Maria Kornelia Uma (29), sebelum kejadian, pelaku sempat mendatangi kantor desa pada pukul 07.30 WITA.
NR datang ke Kantor Desa Warupele 1 menanyakan keberadaan Bendahara Keuangan Desa Warupele 1 Yohanes F. Obaria.
Saksi kemudian mengarahkan pelaku menuju ke lantai 2 untuk bertemu bendahara.
Pelaku pun menanyakan pembayaran uang HOK proyek penggalian got/saluran di RT 05 yang dikerjakan oleh masyarakat Desa Warupele 1.
Baca juga: Bejat! Ayah di Kudus Cabuli Anak Tiri Usia 12 Tahun Berkali-kali, Korban Alami Depresi
Kaur Keuangan Yohanes F. Obaria menjawab pertanyaan pelaku bahwa keterlambatan pencairan uang HOK disebabkan karena kendala jaringan dan kendala teknis lain.
Setelah mendapatkan jawaban, pelaku NR turun ke lantai 1 dan mengambil 9 buah kursi plastik milik pemerintah desa untuk dibawa ke Lapangan Sepak Bola Warupele 1.
Seusai mengikat kursi tersebut, pelaku kemudian pergi dan meninggalkan kantor desa, selanjutnya selang beberapa menit kemudian Kadus Pawadama, Ricardus Loda datang ke kantor desa dan bertemu dengan Orlin Uma.
Ricardus Loda lantas menanyakan kursi yang diikat pada tiang gawang.
Setelah mendapatkan informasi dari Orlin Uma, Ricardus Loda kembali naik ke lantai 2 dan bertanya kepada saksi terkait uang HOK.
Saksi juga menjelaskan faktor keterlambatan dalam pencairan uang HOK disebabkan karena masalah jaringan dan juga hal-hal teknis lainnya.
Polresta Kendari Bongkar Jaringan Aborsi Ilegal, Enam Tersangka Diamankan, Pelaku Lain Diburu |
![]() |
---|
Diduga Alami Gangguan Jiwa, Anak di Ponorogo Bunuh Orang Tua dan Jasad Ditimbun dengan Pasir |
![]() |
---|
Kakak Beradik Meninggal Ditikam Tetangga di Kudus, Pelaku Dibekuk di Lombok |
![]() |
---|
Tragis! Seorang Suami di Lumajang Bacok Istri Usai Tolak Rujuk |
![]() |
---|
Diduga Karena Cemburu, Pemuda di Lumajang Bacok Selingkuhan Istri hingga Tewas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.