Lamine Yamal Resmi Pakai Nomor 10 di Barcelona, Impian Sejak Kecil

Yamal sempat memberikan petunjuk soal perubahan ini dalam beberapa pekan terakhir melalui unggahan foto-foto legenda Argentina Maradona, Ronaldinho, dan Messi di media sosial — dua nama pertama terlihat mengenakan jersey nomor 10 Barcelona.

Ini akan menjadi nomor keempat yang dikenakan Yamal bersama Barça.

Ia mengenakan nomor 41 saat debut di musim 2022–23, nomor 27 pada musim berikutnya, dan tahun lalu nomor 19 — nomor yang juga pernah dikenakan Messi sebelum akhirnya memakai nomor 10.

Yamal telah memenangkan dua gelar LaLiga, satu Copa del Rey, dan satu Piala Super Spanyol bersama Barça.

Ia juga membantu Spanyol menjuarai Kejuaraan Eropa musim panas lalu.

"Saya belum memenangkan Liga Champions dan Piala Dunia," katanya. "Itulah target saya sekarang."

Pengumuman ini datang di tengah penyelidikan oleh pemerintah Spanyol terhadap Yamal terkait dugaan pelanggaran undang-undang disabilitas, menyusul tuduhan bahwa individu dengan kondisi dwarfisme (bertubuh mini, Red)  dipekerjakan sebagai penghibur dalam pesta ulang tahunnya yang ke-18.

Yamal menghindari membahas kontroversi itu.

"Pada akhirnya saya bekerja untuk Barça, tetapi ketika saya jauh dari pusat pelatihan klub, saya menikmati hidup saya, dan itu saja," kata Yamal. "Saya tidak peduli terhadap kritik atau pujian jika bukan datang dari keluarga atau orang-orang terdekat saya."

Messi sendiri pernah terang-terangan menyatakan kekaguman terhadap Yamal.

Dia menyebut sang wonderkid sebagai pemain muda paling menjanjikan saat ini.

"Kalau saya harus memilih satu, karena usianya dan masa depan yang dimiliki, saya pilih Lamine Yamal. Dia adalah masa kini dan tanpa diragukan lagi memiliki masa depan besar," ujarnya dalam sebuah acara bersama Adidas beberapa waktu lalu.

Meski demikian, Messi juga menekankan bahwa perkembangan karier seorang pemain bergantung pada banyak faktor.  

Termasuk juga faktor di luar lapangan berupa gaya hidup sang pemain.

Jika gaya hidupnya berantakan, dan kerap menuai kontroversi, bukan tak mungkin sinar kebintangan si pemain akan meredup dengan sendirinya. Banyak contoh seperti itu menimpa sejumlah wonderkid.