Kasus Penikaman

Bocah SD di Muratara Tikam Teman Bermain hingga Tewas, Polisi Lakukan Penyidikan

Seorang anak laki-laki berusia 9 tahun, yang masih duduk di bangku kelas 4 SD, diduga menusuk seorang pelajar MTs hingga tewas.

Editor: Muliadi Gani
Tangkap layar Instagram. TribunSumsel.com
PENIKAMAN - Tangkap layar Instagram Info Muratara, situasi bocah SD yang melakukan penikaman terhadap siswa Mts hingga tewas diamankan polisi viral di media sosial pada Jumat (8/8/2025) 

PROHABA.CO - Peristiwa tragis terjadi di Rawas Ilir, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan, pada Jumat (8/8/2025).

Seorang anak laki-laki berusia 9 tahun, yang masih duduk di bangku kelas 4 SD, diduga menusuk seorang pelajar MTs hingga tewas.

Korban berinisial Riski (13), pelajar kelas 2 MTs, meninggal dunia setelah mengalami luka tusukan di bagian leher kiri.

Sementara pelaku diketahui berinisial JM (9), warga Desa Pauh I, Kecamatan Rawas Ilir.

Kapolres Muratara, AKBP Rendy Surya Aditama, melalui Kasat Reskrim Iptu Nasirin, saat dikonfirmasi pada Sabtu (9/8/2025) membenarkan kejadian tersebut.

Ia menjelaskan bahwa insiden berdarah itu terjadi di Jalan Poros Desa Pauh, sekitar pukul 12.30 WIB, saat waktu salat Jumat.

Menurut keterangan sejumlah saksi di tempat kejadian perkara (TKP), peristiwa tersebut diawali oleh perkelahian antara korban dan pelaku.

Dalam situasi tersebut, JM diduga mengeluarkan senjata tajam jenis pisau dan langsung menikam leher korban.

“Awalnya dikira pakai gunting, namun ternyata pelaku menggunakan pisau,” ujar Kasat Reskrim.

korban, langsung dilarikan ke Puskesmas Pauh, namun sekira pukul 13.15 Wib korban dinyatakan meninggal dunia oleh tim medis Puskesmas Pauh.

"Untuk motif ataupun penyebab keduanya berkelahi, saat ini masih dalam proses penyidikan oleh petugas," tutup Kasat. 

Baca juga: Mahasiswa di Malang Jawa Timur Ditusuk di Kafe hingga Meninggal, Berawal dari Cekcok dengan Pelaku

Baca juga: Presiden Prabowo Resmikan Lima Batalyon dan Satu Brigif Baru di Aceh

Teman Bermain Sekampung

Dari keterangan warga sekitar, Riski dan pelaku JM dikenal sebagai teman bermain, dan tinggal di desa yang saling berdekatan.

Namun, motif pasti penyebab pertikaian antara keduanya masih dalam penyelidikan oleh pihak kepolisian.

Sekretaris Desa Pauh I, Deri, membenarkan bahwa kejadian terjadi saat sebagian besar warga tengah melaksanakan salat Jumat, sehingga minim saksi mata.

“Saya dapat kabar setelah salat Jumat.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved