PROHABA.CO - Varian baru virus corona Inggris atau yang disebut virus Kent-B.1.1.7 sudah masuk Indonesia.
Di negaranegara lain, varian baru Covid-19 terus bermunculan.
Seperti varian yang diduga memicu lonjakan kasus di wilayah Amazon Brasil muncul di Minnesota, Amerika Serikat.
Kemudian, varian virus corona yang pertama kali diidentifi kasi di Afrika Selatan sudah muncul pula di Carolina Selatan dan Maryland, Amerika Serikat.
Setidaknya, saat ini ada empat varian baru yang sangat mengkhawatirkan atau bikin gusar penduduk bumi.
“Varian yang telah diidentifikasi baru-baru ini tampaknya menyebar dengan lebih mudah.
Varian tersebut lebih mudah menular, yang dapat menyebabkan peningkatan jumlah kasus, dan peningkatan tekanan pada sistem kesehatan yang sudah kelebihan beban,” ujar Dr Rochelle Walensky, direktur baru dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), sebagaimana dilansir CNN Kamis (11/2/2021).
Hal yang paling ditakuti oleh para ilmuwan adalah virus akan bermutasi hingga menyebabkan penyakit yang lebih parah, melewati kemampuan tes untuk mendeteksi, atau vaksinasi tidak bisa memberi perlindungan.
Sedangkan beberapa varian baru tampaknya memiliki perubahan yang memengaruhi respons imun, itu hanya berbeda sedikit.
Baca juga: Gangguan Mata Minus Meningkat Selama Pandemi Covid-19
Lalu, apa saja empat varian virus corona yang sangat mengkhawatirkan itu? 1. Varian B.1.1.7 Daftar pertama varian baru yang paling mengkhawtirkan bagi peneliti AS adalah varian B.1.1.7 yang pertama kali dikonfirmasi di Inggris.
Adanya varian B.1.1.7 yang masuk Indonesia juga membuat masyarakat khawatir.
Terutama karena virus ini disebut lebih mudah menular.
Varian baru virus corona yang ditemukan di Inggris memiliki mutasi pada bagian receptor-binding domain, yang digunakan virus untuk menginfeksi sel tubuh manusia.
Kendati demikian, para ilmuwan mengatakan dengan yakin bahwa sistem kekebalan kita masih dapat menangani varian yang bermunculan saat ini, terutama B.1.1.7. “Sejauh yang kami tahu, transmisi atau penularan virus terjadi dengan cara yang persis sama seperti sebelumnya,” ucap Gregory Armstrong yang memimpin kantor deteksi molekuler lanjutan di CDC kepada CNN.
Itu artinya, tindakan pencegahan untuk mengurangi penyebaran varian baru B.1.1.7 sama seperti sebelumnya.