PROHABA.CO, NAGAUR - Seorang pria di Distrik Nagaur, Rajasthan, India, bisa tidur selama 300 hari penuh dalam setahun karena mengalami kondisi langka.
Pria bernama Purkharam itu bahkan dijuluki Kumbakarna di dunia nyata, karena tokoh tersebut dalam mitologi Ramayana terkenal sebagai sosok yang bisa tidur enam bulan tanpa bangun.
Melansir India Today pada Sabtu (17/7/2021), Pukharam menderita kondisi langka yang disebut Axis Hypersomnia.
Gangguan itu dapat membuatnya tidur selama 20-25 hari beruntun begitu dia tidur siang, lapor Kantor Berita ANI.
Purkharam didiagnosis mengidap kondisi tersebut 23 tahun lalu dan sejak itu hidupnya terganggu karena sangat sulit bangun kalau sudah terlelap.
Axis Hypersomnia adalah gangguan tidur neurologis kronis yang menyebabkan kantuk di siang hari dan/atau jam tidur yang panjang selama lebih dari 9-10 jam dalam 24 jam, menurut laporan Indian Express.
Menurut penelitian, Axis Hypersomnia terjadi karena fluktuasi protein otak yang dikenal sebagai TNF-alpha.
“Awalnya dia tidur lebih dari 5-7 hari sekaligus.
Baca juga: Pria India Kaget Saat Tahu Istrinya Transgender, Mertua pun Digugat
Khawatir tentang hal ini, kami mencari bantuan medis, tetapi penyakitnya tidak dapat disembuhkan," kata anggota keluarganya seperti dikutip ANI.
"Secara bertahap, kondisinya memburuk dan periode tidurnya meningkat, lalu sekarang dia tidur selama 20-25 hari sebulan."
Karena gangguan tersebut, Purkharam hanya bisa mengoperasikan toko kelontongnya lima hari dalam sebulan, bahkan dapat tertidur saat sedang bekerja.
Aktivitas sehari-harinya seperti mandi dan makan sampai dibantu oleh anggota keluarganya.
Berbicara kepada ANI, Purkharam mengatakan ketika dia membuka tokonya setelah 20-25 hari tidur, dia mencari seikat koran tergeletak di luar.
Dari koran-koran itu dia menghitung berapa hari dirinya tertidur.
Purkharam bercerita, walau sudah minum obat dan tidur sangat lama, dia sering merasa lelah dan tidak produktif.
Baca juga: Narapidana di India Malah Tolak Keluar Penjara Setelah Dibebaskan, Apa Alasannya
Gejala lainnya termasuk sakit kepala parah. Meski belum ditemukan obat untuk kondisi Purkharam, istrinya, Lichmi Devi, dan ibunya, Kanvari Devi, berharap agar dia segera pulih dan menjalani kehidupan normal seperti sebelumnya.
Dokter Birma Ram Jangid mengatakan kepada ANI, hipersomnia ditemukan hanya segelintir orang dan merupakan gangguan psikologis.
“Atau, jika seseorang pernah mengalami cedera kepala maupun tumor kronis sebelumnya, maka kondisi ini juga dapat terjadi.
Kondisi ini hanya dilihat sebagai gangguan psikologis dalam buku atau ilmu kedokteran.
Kondisi ini mungkin dapat diobati dengan mendiagnosisnya sedini mungkin," urai Dr Jangid. (kompas.com)