PROHABA.CO, MANADO - Okvini Rundengan atau V Rundengan, warga Desa Kali, Kecematan Tombatu, Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara menjadi korban pembunuhan.
Peristiwa berdarah ini terjadi Rabu 29 September 2021 pukul 20.30 Wita di Indekost di Kelurahan Wanea, Lingkungan 1, Kecamatan Wanea, Manado, Sulut.
Pelakunya adalah seorang wanita berinisial MW alias Margaretha yang disebut-sebut sebagai kekasihnya.
Informasi yang dihimpun, awalnya korban dan pelaku diketahui saat kejadian berada di dalam satu tempat tidur di salah satu indekost.
Kemudian ponsel pelaku berdering yang membuat korban yang cemburu kemudian terjadi bertengkar hebat.
Pelaku pun kemudian menikam korban yang merupakan kekasihnya.
Baca juga: WNA di Bali Gondol ATM Berisi Rp20 Juta dan Ancam Bunuh Mantan Pacar
"Jadi korban berperan sebagai laki-laki dan cemburu kepada pelaku (pelakunya berperan sebagai perempuan)," kata Kapolsek Wanea AKP Arie Nayoan saat dikonfirmasi tribunmanado.co.id.
Kapolsek Wanea AKP Arie Najoan menerangkan pelaku menikam korban dengan menggunakan sebuah gunting.
"Dia pakai gunting langsung tusuk korban pada dada sebelah kiri," ucap Kapolsek.
Pelaku untuk sementara dikenai pasal 338 atas tindakan pembunuhan.
Rani Rundengan, kakak korban mengatakan, saat kejadian dirinya sementara kerja di rumah makan, Minahasa Utara.
Rani mengetahui kejadian ini dari salah satu teman di indekost bahwa adiknya sudah meninggal dan mengajaknya ke Rumah sakit.
Rani mengatakan perasaannya saat mendengar bahwa adiknya sudah meninggal, antara percaya dan tidak karena belum lama menghubungi adiknya dalam keadaan sehat-sehat.
Baca juga: Menang Lotre Rp 9,6 Miliar, Pria Australia Bantu Orang Kesusahan, Termasuk Para Pasien Covid-19
"Dengan begitu saya langsung telpon keluarga di kampung Kali, Tombatu, Minahasa Tenggara meminta tolong supaya mereka segera datang karena hanya ada saya dan adik saya di sini," tambahnya.
Korban menurut kakaknya, adalah seorang mahasiswa yang tinggal menyusun skripsi.
"Adik saya bilang sementara persiapan skripsi, mau cari kerja dulu supaya bisa membantu orangtua agar bisa maju skripsi," ungkapnya.
Kakaknya sampaikan korban kini kuliah di Universitas Negeri Manado (Unima) jurusan pendidikan olahraga.
"Dia juga sampaikan, nanti kakak kita berdua sama-sama saja di wisuda.
Kalau mama dan papa tidak ada uang nanti dia yang bayar," ungkapnya yang sambil menangis tersedu-sedu.
Berdasarkan penuturan sang Kakak, korban sempat menuliskan pesan rindunya kepada orang tuanya di story facebook.
Baca juga: Iming-imingi Korban Uang Rp5.000, Pemuda di Lombok Cabuli Bocah 11 Tahun
"Kemarin saya ada firasat lain, dia story di facebook bahwa dia kangen mama dan papa, kemudian saya tanya tumben, sampai story seperti ini padahal biasanya dia tidak seperti itu," tambahnya.
Rani sampaikan adiknya itu paling baik, setiap ada masalah mereka berdua sering curhat.
"Dia juga sampaikan, nanti kakak kita berdua sama-sama saja diwisuda.
Kalau mama dan papa tidak ada uang nanti dia yang bayar," ungkapnya yang sambil menangis tersedu-sedu.
Kenapa adik saya sampai jadi begini Tuhan, padahal kemarin ada sehat-sehat," katanyanlagi.
"Rencananya akan dimakamkan di Desa Kali, Kecamatan Tombatu, Mitra" tutupnya.(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Mahasiswi PTN di Manado Tewas di Tangan Kekasih, Ditusuk Menggunakan Gunting