Orang-orang dengan golongan darah emas dapat mengalami anemia hemolitik jangka panjang, ringan, dan peningkatan kerusakan sel darah merah.
Fenotip Rh-null juga dapat dilihat pada kasus anemia tertentu yang mungkin dialami seseorang sejak lahir.
Berikut adalah faktor risiko yang memungkinkan seseorang memiliki golongan darah emas: Perkawinan sedarah antara sepupu, saudara perempuan, atau siapa saja yang merupakan kerabat dekat atau jauh.
Baca juga: Ini Enam Kadal Paling Berbahaya di Dunia, Salah Satunya Hanya Ada di Indonesia
Gen autosomal, yakni gen abnormal yang memiliki sifat penyakit dan diturunkan melalui keluarga.
Perubahan atau penghapusan lengkap gen tertentu, yaitu RHD dan RHCE atau RHAG.
Bisakah golongan darah emas didonasikan? Meski termasuk sangat langka, golongan darah emas tetap bisa didonasikan.
Tidak adanya antigen pada sel darah merah menyebabkan seseorang dengan darah Rh nol dianggap sebagai donor universal seh darahnya dapat didonasikan kepada siapa saja dengan golongan darah langka dalam sistem Rh.
Selain itu, darah emas juga sangat baik untuk transfusi karena tidak memiliki antigen umum dan dapat diterima oleh siapa saja yang membutuhkan transfusi tanpa risiko reaksi transfusi darah.
Namun, karena kelangkaannya, sangat sulit untuk menemukan jenis golongan darah ini.
Sebaliknya, Rh null biasanya tidak begitu baik untuk orang yang memilikinya.
Jika pemilik golongan darah emas membutuhkan transfusi darah, menerima golongan darah apa saja yang memiliki antigen Rh dapat menyebabkan reaksi transfusi. (Kompas.com)
Baca juga: Bali Masuk Daftar 7 Tempat Wisata Terindah di Dunia
Baca juga: Keluarga di Inggris Miliki Anak Albino Terbanyak di Dunia
Baca juga: Inilah Wajah Tercantik dan Tertampan di Dunia Tahun 2021 Versi TC Candler