Namun kalau tidak aman maka hal itu akan berbanding terbalik.
Untuk perkara ini kepolisian juga harus memberikan perkembangan kepada korban atas laporan tersebut.
Agar korban bisa mengetahui secara detail bagaimana tindak lanjut perkaranya sebagaimana undang-undang dasar yaitu setiap orang mendapatkan perlindungan jaminan dan kepastian hukum serta keadilan terhadap dirinya," pungkasnya.
Baca juga: Aniaya Korbannya Pakai Sajam, 4 Anggota Geng Motor Diciduk
Kronologi Pengeroyokan
M Rohit Amim Dilon (22) warga Jalan Pelajar Timur babak belur hingga mengalami 7 luka jahitan.
Ditemui di kediamannya, Rohit yang juga menyambi sebagai ojek online ini berniat membantu remaja yang dipukuli geng motor.
Niat memisahkan ia malah menjadi bulan-bulanan hingga ditendang dari sepeda motornya sampai alami luka di bagian pelipis kanan matanya.
"Saya kan lihat ada remaja yang dipukuli. Kebetulan saya kenal siapa yang dipukuli itu. Karena Dicky teman saya.
Jadi saya coba misahkan. Mereka kabur saya yang beranjak dari lokasi kejadian mau pulang, tiba-tiba mereka menunjang saya pada saat saya kencang hingga terjatuh," ujarnya, Senin (14/2/2022).
Setelah terjatuh, dirinya tidak mengingat apapun yang terjadi.
"Setelah jatuh, saya gak tahu apa yang terjadi. Sadarnya di rumah sakit saya dijahit di bagian pelipis mata.
Baca juga: Terlilit Utang Judi Online, Pemuda FA Ngaku Dibegal
Si Dicky sudah membuat laporan ke polisi," bebernya.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, aksi brutal geng motor terjadi di Pusat Kota Medan, Merdeka Walk, Minggu (13/2/2022) dinihari.
Aksi bar barbar itu pun menyebabkan seorang driver ojek online mengalami luka serius dibagian mata sebelah kiri akibat hantaman lebih dari satu orang.
Sang driver ojol diketahui M Dicky Pranata (19) warga Jalan Ampera, Gang Utomo, Kecamatan Medan Tembung.