PROHABA.CO, STOCKHOLM - Sebuah kebun binatang Swedia harus menembak mati tiga ekor simpanse yang kabur dari kandangnya pada Kamis (15/12/2022).
Meski telah menembak mati tiga ekor simpanse, situasi di kebun binatang bernama Furuvik itu masih belum terkendali.
Lima dari tujuh simpanse di Kebun Binatang Furuvik berhasil melarikan diri dari kandang mereka sejak Rabu (14/12), tak lama setelah tengah hari waktu setempat.
Kelimanya kemudian berkeliaran dengan bebas di sekitar kebun binatang yang letaknya sekitar 200 kilometer utara kota Stockholm ini.
Tiga simpanse ditembak mati di Swedia setelah lima ekor melarikan diri dari kandang mereka di kebun binatang selama beberapa jam.
Menurut media Swedia, primata keempat dilaporkan terluka dan yang kelima diyakini telah kembali tanpa cedera ke kebun binatang atas kemauannya sendiri.
"Mereka adalah hewan yang sangat kuat dan sama sekali tidak dijinakkan," Daniel Wikdahl, juru bicara kepolisian mengatakan kepada penyiar publik SVT pada Rabu (14/12/2022).
Baca juga: Karena ‘Saling Mencintai’, Simpanse dan Seorang Wanita Harus Dipisah
Keputusan kebun binatang untuk menembak keempatnya, kata dia, dibuat dengan mempertimbangkan bahaya yang mungkin primata itu timbulkan bagi publik.
Wartawan yang tiba di tempat kejadian pada pukul 13.00 waktu setempat diminta polisi untuk "kembali ke mobil Anda dan pergi" demi keselamatan mereka sendiri.
Harian Dagens Nyheter mengatakan, tujuh penembak dibantu oleh sejumlah besar polisi dan beberapa drone dikerahkan dalam operasi tersebut.
Annika Troselius, Juru Bicara Kebun binatang Furuviksparken dekat Gavle, 165 kilometer utara Stockholm, mengatakan hewan-hewan itu harus ditembak mati karena pihaknya tidak memiliki cukup obat penenang untuk menenangkan semuanya.
“Kami memiliki dokter hewan di lokasi, tetapi mereka membuat penilaian bahwa kami tidak memiliki anestesi yang cukup.
Itu sebabnya kami memanggil penembak jitu,” kata Troselius kepada TV4 dilansir dari Guardian.
Baca juga: Lima Ekor Singa Kabur dari Kebun Binatang di Sydney
“Seluruh situasi ini tragis dalam segala hal.
Kami bertanggung jawab penuh.”