Luar Negeri

Mantan Penembak Jitu Marinir AS Tewas di Bakhmut

Penulis: Redaksi
Editor: Fadil Mufty
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pasukan Ukraina berjalan menuju markas mereka di dekat garis depan di wilayah Donetsk pada 4 Februari 2023.

PROHABA.CO -- Pertempuran yang berlanjut di Ukraina terus menjatuhkan korban dari kedua belah pihak, termasuk warga asing yang membantu Ukraina.

Para pejabat di Kiev mengatakan jenazah dua warga Inggris yang tewas saat mencoba membantu orang-orang mengungsi dari zona perang timur telah ditemukan dalam pertukaran tahanan.

Chris Parry (28) dan Andrew Bagshaw (47) sedang melakukan pekerjaan sukarela di Soledar, wilayah Donetsk Ukraina, ketika kendaraan mereka dilaporkan terkena peluru.

Jenazah mereka dikembalikan ke otoritas Ukraina sebagai bagian dari pertukaran yang lebih luas, di mana Kiev mendapatkan 116 tahanan dan Rusia 63 pada Sabtu (4/2/2023).

“Kami berhasil mengembalikan jenazah sukarelawan asing yang tewas,” kata kepala staf Zelensky, Andriy Yermak.

Dia menyebut keduanya sebagai pria Inggris.

Baca juga: Gadis 19 Tahun Masuk Daftar Teroris, Kritik Tentara Rusia dan Anti Putin

Sebelumnya, kekhawatiran meningkat tentang nasib mereka, seperti dilansir AFP, Minggu (5/2/2023).

Setelah kepala kelompok tentara bayaran Rusia Wagner, yang membantu merebut Soledar dari pasukan Ukraina mengatakan pada 11 Januari 2023, salah satu mayat pria yang hilang ditemukan di sana.

Bos Wagner Yevgeny Prigozhin juga telah menerbitkan foto-foto paspor online yang tampaknya milik Parry dan Bagshaw, yang menurutnya ditemukan bersama mayat-mayat itu.

Pada Jumat (3/2/2023), muncul berita tentang kematian seorang petugas medis AS yang terbunuh di Bakhmut ketika kendaraan evakuasinya terkena rudal.

Global Outreach Doctors, yang bekerja dengannya, mengatakan Pete Reed yang berusia 33 tahun merupakan mantan penembak jitu Korps Marinir AS yang juga bekerja sebagai paramedis.

Selain itu, pemadaman listrik melanda Odesa dengan ratusan ribu orang tanpa listrik.

Baca juga: ‘Jam Kiamat’ Diatur Ulang karena Perang Rusia-Ukraina

“Sampai hari ini, hampir 500.000 pelanggan tidak mendapat pasokan listrik,” kata Maksym Marchenko, dari pemerintah Odesa.

Menteri Energi Herman Galushchenko mengatakan sekitar sepertiga dari konsumen di sana tidak mendapat aliran listrik.

Ukrenergo, operator energi negara itu, melaporkan kecelakaan di gardu induk yang memasok kota dan wilayah Odesa.

"Situasinya rumit, skala kecelakaannya signifikan," kata Perdana Menteri Denys Shmygal di aplikasi perpesanan Telegram.

Jaringan listrik di sana secara bertahap terdegradasi oleh pemboman Rusia yang berulang dalam beberapa bulan terakhir,

"Akibatnya, keandalan pasokan listrik di wilayah tersebut menurun drastis," ujarnya.(*)