Kesehatan

Pemerintah Bagikan Vaksin kepada Pengidap Cacar Monyet

Penulis: Rizka Amanda
Editor: Jamaluddin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Monkeypox (cacar monyet)

Vaksin Monkeypox yang dibagikan adalah vaksin impor yang diproduksi oleh Bavarian Nordic, Denmark kemasan single-dose.

PROHABA.CO - Akhir-akhir ini, Indonesia dihebohkan dengan adanya virus cacar monyet atau Monkeypox.

Cacar monyet disebabkan oleh virus monkeypox yaitu virus yang termasuk dalam kelompok Orthopoxvirus.

Virus ini awalnya menular dari hewan ke manusia melalui cakaran atau gigitan hewan seperti tupai, monyet atau tikus, yang terinfeksi virus monkeypox.

Cara cacar monyet menular bisa melalui kontak intim dengan orang yang terinfeksi virus monkeypox.

Seseorang bisa juga mengidap cacar monyet ketika melakukan aktivitas hubungan intim.

Bahkan, monkeypox bisa menular ketika kamu menyentuh alat kelamin atau anus pengidap cacar monyet.

Dikutip dari Tribunkesehatan, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan akan memberikan vaksinasi cacar monyet mulai Selasa (24/10/2023) hari ini kepada 447 orang.

Baca juga: Delapan Manfaat Tidur Setelah Shalat Malam, Mencapai Kesehatan Jasmani dan Spiritual yang Optimal

Kriteria penerima vaksin Monkeypox adalah laki-laki yang dalam 2 minggu terakhir melakukan hubungan seksual berisiko dengan sesama jenis dengan atau tanpa status orang dengan HIV (ODHIV).

Vaksin tersebut diberikan dalam dua dosis dengan interval empat minggu.

Vaksin Monkeypox yang dibagikan adalah vaksin impor yang diproduksi oleh Bavarian Nordic, Denmark kemasan single-dose.

Vaksinasi Monkeypox diselenggarakan di klinik Carlo serta puskesmas yang berada di wilayah Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, Jakarta Timur, dan Jakarta Barat.

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI, Maxi Rein Rondonuwu, mengatakan pasokan vaksin Monkeypox terbilang aman.

"Stok vaksin Monkeypox kita aman.

Saat ini, sebanyak 991 vial vaksin Monkeypox sudah didistribusikan ke Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta untuk memenuhi kebutuhan program vaksinasi Monkeypox yang akan mulai diberikan Oktober ini," ujar Maxi, Senin (23/10/2023), dikutip dari laman Kementerian Kesehatan (Kemenkes)

Baca juga: Ada 8 Cara Menjaga Kesehatan Saat Cuaca Panas Ekstrem, Berikut Penjelasannya

Sebelumnya, konfirmasi cacar monyet di Indonesia menjadi menjadi 7 kasus sejak pertama kali dilaporkan pada 13 Oktober 2023, atau 8 kasus sejak pertama kali terkonfirmasi di pertengahan 2022 lalu

Seluruh kasus konfirmasi ditemukan di wilayah DKI Jakarta, dengan rincian: 1 kasus dari Jatinegara, Mampang 1 kasus, Kebayoran Lama 1 kasus, Setiabudi 2 kasus, Grogol Petamburan 1 kasus, dan Kembangan 1 kasus.

Dari hasil penelusuran, diketahui 6 pasien Monkeypox juga merupakan Orang dengan HIV (ODHIV) dan memiliki orientasi biseksual.

Data yang sama menunjukkan seluruh pasien terkonfirmasi Monkeypox adalah laki-laki usia produktif.

Sekitar 71 persen adalah laki-laki berusia 25-29 tahun, dan 29 persen lainnya adalah laki-laki berusia 30-39 tahun.

Maxi mengatakan, pasien cacar monyet memiliki faktor perilaku seks berisiko dengan munculnya lesi dan ruam kemerahan, serta diikuti demam, pembesaran kelenjar getah bening, nyeri tenggorokan, myalgia, ruam, serta sulit menelan.

Baca juga: Tiga Manfaat Buah Persik Bagi Kesehatan, Simak Ulasannya

Penyakit ini dapat menular dari manusia ke manusia melalui kontak langsung dengan cairan tubuh atau lesi kulit orang yang terinfeksi.

Untuk itu, Kemenkes melakukan tiga upaya penanggulangan, salah satunya adalah vaksinasi.

Upaya lain adalah surveilans dan terapeutik.

Surveilans dilakukan dengan penyelidikan epidemiologi dan penyiapan laboratorium pemeriksa.

Sedangkan Terapeutik dengan memberikan terapi simtomatis, pemenuhan logistik antivirus khusus Mpox serta pemantauan kondisi pasien. (Penulis adalah mahasiswa internship dari Universitas Malikussaleh Aceh Utara)

Update berita lainnya di PROHABA.co dan Google News