“Tidak ada harapan di Jalur Gaza. Di sini sudah tidak aman lagi.
Ketika perbatasan dibuka, semua orang akan pergi dan beremigrasi.
Kita menghadapi kematian setiap hari, 24 jam sehari.”
Para pejabat Israel mengatakan 70 truk bantuan memasuki Gaza dari Mesir pada hari Selasa (31/10/2023), salah satu arus harian terbesar yang pernah ada.
Namun jumlah itu masih jauh lebih sedikit dari jumlah yang dibutuhkan oleh kelompok kemanusiaan.
Khawatir pasokan yang masuk ke Gaza akan dialihkan ke Hamas, atau pengiriman bantuan akan menyelundupkan senjata, personel keamanan Israel melakukan pemeriksaan ketat yang memperlambat aliran bantuan.
(Tribunnews.com)
Baca juga: Lawan Pasukan Darat Israel di Gaza, Hamas Tembakkan Rudal Anti-Tank
Baca juga: Bolivia Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Israel, Dinilai Lakukan Kejahatan Kemanusiaan di Gaza
Baca juga: Dua Rumah Sakit di Gaza Tempat 64.000 Warga Palestina Berlindung Dibombardir Tentara Israel
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Orang-orang yang Terluka dan Warga Asing Tinggalkan Gaza Menuju Mesir Melalui Perbatasan Rafah,