PROHABA.CO, BAGHDAD - Amerika Serikat (AS) melancarkan serangan udara ke sejumlah sasaran di Irak dan Suriah.
40 orang dilaporkan tewas akibat serangan yang diklaim AS dilakukan terhadap lebih dari 85 sasaran terkait dengan Garda Revolusi Iran (IRGC) dan milisi yang didukungnya.
Serangan dilaporkan telah menewaskan hampir 40 orang, sebagai balasan atas serangan mematikan terhadap pasukan AS.
Serangan-serangan tersebut, termasuk penggunaan pesawat pengebom B-1 jarak jauh yang diterbangkan dari AS, merupakan yang pertama sebagai respons atas serangan akhir pekan lalu di Yordania oleh para militan yang didukung Iran.
Lebih banyak lagi operasioperasi militer AS yang akan dilakukan dalam beberapa hari ke depan.
Serangan-serangan tersebut mengintensifkan konflik yang telah menyebar ke wilayah tersebut sejak perang meletus antara Israel dan Hamas.
Dilansir dari Reuters, juru bicara kementerian luar negeri Iran, Nasser Kanaani, mengatakan bahwa serangan tersebut merupakan satu lagi kesalahan strategis dari Amerika Serikat yang hanya akan menghasilkan peningkatan ketegangan dan ketidakstabilan.
Baca juga: Detik-detik Brigade Al-Qassam Merilis Video Penembak Jitu Targetkan Perwira Israel
Irak memanggil duta besar AS di Baghdad untuk menyampaikan protes resmi.
"Irak menegaskan kembali penolakannya untuk menjadikan tanahnya sebagai arena untuk menyelesaikan masalah atau unjuk kekuatan antara negaranegara yang bertikai," kata kementerian luar negeri Irak.
Pasukan Mobilisasi Populer Irak, sebuah pasukan keamanan negara yang mencakup kelompok-kelompok yang didukung Iran, mengatakan bahwa 16 anggotanya tewas, termasuk para pejuang dan petugas medis.
Pemerintah sebelumnya mengatakan bahwa warga sipil termasuk di antara 16 orang yang tewas.
Di Suriah, serangan-serangan tersebut menewaskan 23 orang yang telah menjaga lokasi-lokasi yang ditargetkan, kata Rami Abdulrahman, direktur Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, yang melaporkan perang di Suriah.
Letnan Jenderal AS Douglas Sims, direktur Staf Gabungan, mengatakan bahwa seranganserangan tersebut tampaknya berhasil, memicu ledakanledakan sekunder yang besar.
Dia mengatakan bahwa serangan tersebut dilakukan dengan mengetahui bahwa kemungkinan besar akan ada korban di antara mereka yang berada di dalam fasilitas tersebut.
Baca juga: Hizbullah Mengamuk, Lipat Gandakan Serangan Roket 500 Kg, Pemukim Israel Panik
Picu konsekuensi serius