konflik Palestina vs Israel

Israel Tarik Pasukan Gaza Buat Lawan Hizbullah, IDF Tak Sanggup Hadapi 2 Perang Sekaligus

Editor: Muliadi Gani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pasukan IDF di Jalur Gaza

PROHABA.CO - Pasukan Pertahanan Israel (IDF) tak sanggup menghadapi 2 perang sekaligus sekaligus.

Kondisi tersebut membuat IDF seolah mengibarkan bendera putih hingga menarik pasukan dari Jalur Gaza.

Situs berita Maariv Israel mengutip pernyataan seorang kolonel pasukan cadangan Tentara Israel (IDF) dan mantan komandan "Divisi Galilea", mengulas seputar potensi terjadinya dua peperangan sekaligus yang harus dihadapi Israel saat ini.

Selain di Gaza, Israel saat ini bersiap untuk melancarkan serangan darat dalam skala penuh ke Lebanon untuk menghentikan serangan-serangan Hizbullah.

Ulasan itu menegaskan kalau tentara Israel, tidak memiliki kapasitas untuk berperang secara intensif di dua front.

Mantan komandan tersebut menyatakan, kekuatan IDF yang ada saat ini belum sanggup untuk menghadapi dua perang sekaligus.

Itu sebabnya, rencana untuk melancarkan perang sklaa penuh ke Lebanon urung dilakukan.

“Ada alasan untuk tidak berperang di Lebanon saat ini, pada saat perang di Gaza sedang berlangsung.

Tentara Israel, yang dibangun dalam beberapa tahun terakhir, tidak dibangun untuk mampu terlibat dalam serangan intensif. bertempur di dua front."

Baca juga: Operasi Al-Qassam di Al-Maghazi Tewaskan 20 Perwira IDF, Netanyahu: Hari Tersulit

Dia kemudian menambahkan tentara IDF di Gaza harus ditarik jika bersiap melancarkan serangan ke wilayah Lebanon, seraya menekankan kalau serangan udara tidak cukup untuk menghentikan serangan Hizbullah ke wilayah permukiman utara Israel.

“Seiring dengan terbentuknya tentara saat ini, mereka harus mengakhiri pertempuran di Gaza.

Pertempuran ini pada akhirnya harus menjadi pertempuran darat.”

Mengenai eskalasi di front utara, mantan komandan pasukan pendudukan tersebut menyatakan, kalau Hizbullah telah memaksakan “zona keamanan” jauh di dalam wilayah Israel.

Situasi itu menyebabkan hampir 100.000 pemukim dievakuasi di rumah mereka, dan ini adalah harga dari kekalahan dari tekanan internal.

"Front internal Israel berada dalam kebingungan ketika Perlawanan di Lebanon terus melakukan operasi kualitatif terhadap situs-situs pendudukan dan pemukiman Israel untuk mendukung Gaza," tulis laporan itu.

Baca juga: Perang Jarak Nol, 25 Tentara Israel Tewas Usai Digempur Al-Qassam dan Al-Quds

Halaman
12