PROHABA.CO, TEL AVIV - Aksi protes yang mengecam PM Israel Benjamin Netanyahu di Tel Aviv berlangsung ricuh.
Polisi Israel membubarkan paksa para pengunjuk rasa dengan meriam air. Ada 18 orang ditangkap dalam aksi tersebut.
Protes yang berlangsung di Kaplan Junction di Tel Aviv mengkritik Netanyahu dan pemerintahannya atas penanganan perang di Gaza.
Terjadi Demonstrasi besar-besaran di Tel Aviv untuk menentang pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Warga Israel mulai tidak tenang hidup di tengah peperangan yang terus berkecamuk.
Rasa ketakutan akibat tidak aman membuat warga Israel marah kepada pemerintahnya.
Akibatnya, rakyat Israel turun ke jalan untuk memprotes pemerintah.
Kerusuhan massal melanda di ibu kota Israel, Tel Aviv, pada Sabtu (24/2/2024) malam.
Baca juga: Pasukan Israel Tembaki Warga Palestina yang Menunggu Truk Bantuan Makanan, 10 Orang Tewas
Baca juga: Ini Penyakit Mata yang Umum Terjadi Tapi Jarang Diketahui, Simak Penjelasan Berikut
Baca juga: Cemburu Jadi Alasan Pria Cimahi Aniaya Pacarnya hingga Terkapar, Terancam 5 Tahun Penjara
Warga beramai-ramai menuntut Perdana Menteri(PM) Benjamin Netanyahu segera mundur dari pemerintahan karena dianggap gagal melindungi warga Israel dan menciptakan bencana kemanusiaan di Jalur Gaza Palestina.
Warga Tel Aviv juga menuntut agar pemerintah segera menggelar pemilihan umum yang dipercepat, untuk menggantikan pemerintahan Netanyahu yang terindikasi korup.
Kantor Berita Reuters melaporkan, ribuan warga Israel turun ke jalan di Tel Aviv dan berkumpul di luar Kementerian Pertahanan pada Sabtu (24 Februari).
Warga Israel mulai bosan dengan perang dan menuntut kembalinya tawanan Israel di Gaza.
Demosntran juga menyerukan pengunduran diri Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dari pemerintahan dan mendorong pelaksanaan pemilihan umum lebih dini.
Di tengah teriakan “Pemilihan sekarang”, bentrokan terjadi antara pengunjuk rasa dan polisi, dengan petugas berkuda dan kendaraan pengendali kerusuhan dikerahkan untuk membubarkan massa.
Polisi Tel Aviv membenarkan adanya penangkapan 19 pengunjuk rasa selama kerusuhan itu.