4. Menjaga lisan untuk tidak menyakiti orang lain.
قال الفضيل بن عياض: ما حج ولا رباط ولا جهاد أشد من حبس اللسان.
Artinya: telah berkata Ibnu Iyadh bahwa tidak ada amalan haji, mengikat hewan qurban, dan jihad yang lebih berat untuk dilakukan, mengalahkan menjadi mulut dan lisan.
5. Mengerjkaan salat Isya dan salat Subuh berjamaah
.قال عقبة بن عبد الغافر: صلاة العشاء في جماعة تعدل حجة وصلاة الغد في جماعة تعدل عمرة
Artinya: telah berkata Ubah bin Ibnu Ghafur: salat Isya berjamaah setara dengan berhaji. Salat subuh berjamaah setara dengan ber-umrah
6. Mengerjakan shalat subuh berjamaah dilanjutkan berzikir sampai terbit matahari dan dilanjutkan salat isyraq.
عن النبي صلى الله عليه وسلم قال: "من صلى الصبح في جماعة ثم جلس في مصلاه يذكر الله حتى تطلع الشمس ثم صلى ركعتين كان له مثل أجر حجة وعمرة تامة"
7. Berangkat lebih awal ke masjid untuk menunaikan salat Jumat. Hal ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan Said bin al-musayyab
8. Bersuci dari rumah untuk menunaikan salat wajib di masjid sebagaimana hadits Nabi
عن النبي صلى الله عليه وسلم قال: "من تطهر في بيته ثم خرج إلى المسجد لأداء صلاة مكتوبة فأجره مثل أجر الحاج المحرم ومن خرج لصلاة الضحى كان له مثل أجر المعتمر"
Artinya: barangsiapa bersuci di rumahnya kemudian keluar rumah untuk mengerjakan salat di masjid maka dapat pahala seperti mengerjakan haji sekali. Adapun yang mengerjakan salat Dhuha di masjid maka mendapatkan pahala sekali Umrah.
9. Berzikir membaca tasbih, tahmid dan takbir serta tahlil sebanyak 33 kali sesudah selesai mengerjakan salat wajib.
Hal ini sesuai hadits yang menceritakan orang miskin telah menghadap Nabi karena tidak punya biaya.
Maka Rasulullah memerintahkannya untuk bertasbih, tahmid, takbir dan tahlil sebanyak 33 kali.