2. Hati berlemak
Gejala kwashiorkor lainnya adalah hati berlemak atau penumpukan lemak di sel hati.
Kondisi ini dapat menyebabkan peradangan, jaringan parut pada hati, dan berpotensi gagal hati.
Tidak jelas mengapa penyakit hati berlemak menjadi tanda kekurangan protein, tetapi riset menunjukkan bahwa kondisi ini mungkin disebabkan oleh perubahan pada mikrobioma usus, mitokondria, dan sel peroksisom.
Hal ini dapat menyebabkan gangguan sintesis protein pengangkut lemak, yang dikenal sebagai lipoprotein.
3. Masalah kulit, rambut, dan kuku
Kekurangan protein mungkin berhubungan dengan perubahan pada kulit, rambut, dan kuku, yang sebagian besar terbuat dari protein.
Misalnya, kekurangan protein mungkin memengaruhi pertumbuhan dan struktur rambut, yang dapat menyebabkan kondisi kerontokan rambut yang dikenal sebagai telogen effluvium.
Baca juga: Apa yang Terjadi pada Tubuh jika Kekurangan Serat, Ini Penjelasannya
Baca juga: Ini Dampak Kekurangan Asupan Gula dalam Tubuh yang Perlu Anda Ketahui
4. Kehilangan massa otot
Otot adalah cadangan protein terbesar di tubuh.
Ketika kita kekurangan protein, tubuh cenderung mengambil protein dari otot rangka untuk mempertahankan jaringan dan fungsi tubuh yang lebih penting.
Akibatnya, seiring waktu, kekurangan protein menyebabkan pengecilan otot.
Bahkan, kekurangan protein dalam tingkat sedang dapat menyebabkan pengecilan otot, terutama pada orang lanjut usia.
Satu studi pada pria dan wanita lanjut usia menemukan bahwa kehilangan otot lebih mungkin terjadi pada mereka yang mengonsumsi protein dalam jumlah paling sedikit.
5. Pertumbuhan terhambat