Di sana mereka diintruksikan untuk membuka triplek dan penopang coran tempat penampungan air tersebut.
"Kita memang sudah berencana membuka triplek dan penopang tempat penampungan air tersebut.
Kita sudah siap bawa alat untuk buka penopangnya.
Lalu pas saya parkirkan kereta, saya tanya mau buat kopi di sini atau beli saja.
Lalu salah seorang pekerja memerintahkan saya untuk segera ke tempat penampungan air itu lantaran dua pekerja sudah pingsan di dalam," kata Zahari.
Lalu kata Zahari, ia melihat korban Amru dan Fadlon sudah pingsan lantaran menghirup gas beracun di dalam tempat penampungan air tersebut.
Ia dan pekerja lainnya pun langsung panik melihat kejadian tersebut.
Baca juga: Kades Onang di Majene Sulbar Diduga Tikam Warga hingga Tewas
Melihat hal tersebut Sadawan berinisiatif langsung turun ke tempat penampungan air itu dengan niat menolong korban.
Dirinya sempat mengintruksikan kepada Sadawan agar mengikat tali di bagian ketiak dengan tujuan mempermudah proses evakuasi.
Namun saat itu Sadawan tidak mengindahkan dan langsung turun ke dalam sumur. Saat hendak mengangkat badan Fadlon, Sadawan langsung terjatuh dan pingsan.
"Kemudian adik Sadawan atas nama Totok berniat turun untuk menolong para korban.
Lalu saat memasukkan kepalanya ke dalam, ia mengaku tidak sanggup lantaran mencium bau gas yang sangat kuat," jelasnya.
Melihat hal tersebut Zahari kemudian mencoba menutup hidungnya dengan baju yang ia kenakan untuk membantu mengevakuasi korban.
Saat tiba ke dasar sumur, ia langsung menghirup gas yang cukup kuat dan langsung naik ke permukaan.
"Karena kalau kita pecahkan sumurnya nggak mungkin, karena tebal.