Kesehatan

Begini Kata Pakar Soal Benar atau Tidak Penggunaan Minyak Goreng Bekas Bisa Picu Batu Empedu

Editor: Jamaluddin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Minyak goreng bekas atau minyak jelantah.

Bahkan, menurutnya, sebaiknya mengolah bahan makanan dengan cara ditumis ketimbang digoreng.

PROHABA.CO Satu unggahan yang menyatakan bahwa penggunaan minyak goreng bekas atau minyak jelantah bisa menyebabkan batu empedu, viral di media sosial X.

Unggahan tersebut dimuat oleh akun X @incitu pada Minggu (24/11/2024). 

Unggahan ini mengomentari sebuah unggahan video lain yang memperlihatkan proses menggoreng ikan lele. 

Dalam video, tampak minyak goreng yang digunakan sudah berwarna kecokelatan dan tak lagi jernih. 

Sementara pengunggah menyebutkan bahwa minyak goreng bekas menyebabkan seseorang menderita batu kandung empedu. 

“Minyak2 ky gini yg dipake ngegoreng seharian,” bunyi keterangan dalam unggahan itu dikutip dari Kompas.com

Lantas, benarkah minyak goreng bekas bisa menyebabkan batu empedu?

Simak penjelasan di bawah ini seperti dikutip dari Kompas.com

Dokter gizi Tan Shot Yen mengonfirmasi bahwa minyak goreng bekas atau minyak jelantah dapat mengakibatkan batu empedu atau kolelitiasis. 

Bukan cuma minyak goreng bekas, menurutnya, minyak goreng baru pun dapat meningkatkan risiko batu empedu. 

Hal itu disebabkan oleh lemak yang ada di dalam minyak goreng. 

Meski demikian, ia menyatakan bahwa minyak jelantah membuat seseorang memiliki risiko lebih tinggi terkena batu empedu dibanding minyak goreng baru. 

Tan menjelaskan, ketika lemak masuk ke dalam saluran pencernaan, empedu akan mengeluarkan cairan empedu untuk mencernanya. 

“Pencernaan yang terjadi ketika makanan masuk melewati usus, yaitu cairan empedu dikeluarkan dari kantung empedu melalui saluran empedu,” ucap dia kepada Kompas.com, Selasa (26/11/2024). 

Tan menambahkan, lemak bukan hanya ada di minyak, tapi juga terdapat di alpukat, ikan, santan, kacang-kacangan, dan sebagainya. 

Dengan semakin banyak lemak yang masuk dari minyak goreng, terutama minyak jelantah, maka empedu akan memproduksi cairan empedu semakin banyak. 

Kemudian, pada gilirannya, cairan empedu ini dapat menumpuk dan mengendap dengan risiko menjadi batu di kandung empedu.

“Penumpukan terjadi saat cairan empedu tidak mampu melarutkan kolesterol dan bilirubin berlebih yang dihasilkan hati,” ujar dia. 

Lebih lanjut, Tan menyampaikan bahwa minyak jelantah juga bisa menyebabkan sejumlah masalah kesehatan pada empedu. 

Hal itu karena proses pemanasan yang berkali-kali akan menyebabkan terjadinya proses oksidasi yang menghasilkan radikal bebas dan senyawa-senyawa teroksidasi. 

“Beberapa penyakit yang dapat disebabkan, seperti kolesistitis atau peradangan pada kandung empedu dan kolangitis atau peradangan pada saluran empedu,” kata Tan. 

Peradangan yang semakin parah akan mengakibatkan seseorang menderita kanker empedu. 

Kanker ini juga bisa menyerang organ pencernaan lainnya seperti kanker laring, kanker kolon, dan kanker lambung. 

Minyak goreng bekas sebaiknya tidak digunakan kembali 

Tan menekankan bahwa minyak goreng bekas sebaiknya tidak digunakan kembali untuk memasak. 

Bahkan, menurutnya, sebaiknya mengolah bahan makanan dengan cara ditumis ketimbang digoreng.

“Buat tumis kan enggak ada sisa (minyak). 

Deep frying (menggoreng) bukan cara masak yang baik,” tutur Tan. 

“Biasakan (minyak goreng) hanya buat menumis bukan gorengan,” tutup Tan. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Benarkah Penggunaan Minyak Goreng Bekas Bisa Picu Batu Empedu? Ini Kata Pakar", 

Update berita lainnya di PROHABA.co dan Google News