Keracunan menjadi situasi serius dan paling membahayakan yang dapat dialami hewan peliharaan Anda tersebut.
PROHABA.CO, JAKARTA - Setiap kucing dari segala usia, baik anak kucing, kucing dewasa, maupun kucing senior atau tua, dapat mengalami keracunan kapan saja.
Keracunan menjadi situasi serius dan paling membahayakan yang dapat dialami hewan peliharaan Anda tersebut.
Keracunan pada kucing terjadi karena menelan zat beracun, menghirupnya, serta menyerapnya melalui kulit.
Untungnya, keracunan pada kucing lebih jarang terjadi dibanding anjing karena kucing cenderung lebih teliti terhadap apa yang ditemui.
Meski begitu, pemilik kucing tetap harus mewaspadainya dan menjauhkan sahabat bulu dari hal-hal yang menyebabkan keracunan.
Lavinta Viena, dokter hewan sekaligus Co-Founder Vet Furries Housecall Vet, menjelaskan, ketika kucing keracunan, berbagai gejala dapat terjadi, mulai dari muntah cairan hingga berbusa, diare, lemas, dehidrasi, hingga permasalahan neurologis seperti gemetar, tremor, dan kejang-kejang.
Selain itu, gejala kucing keracunan meliputi sesak napas atau sulit bernapas.
"Zat beracun memiliki dampak yang membuat pernapasan kucing terganggu," ucap dokter Lavinta dikutip dari Kompas.com.
Keracunan juga membuat lidah dan gusi kucing terlihat membiru.
Hal ini karena racun yang masuk sudah menghambat oksigen sehingga tidak menyebar ke seluruh tubuh.
Beberapa racun memiliki penawar yang merupakan obat khusus yang diberikan untuk menangkal racun tertentu.
Racun yang tidak memiliki penawar khusus akan ditangani dengan perawatan suportif melalui obat-obatan dan suplemen untuk memperbaiki gejala serta mencegah agar tidak ada lagi racun yang terserap ke dalam tubuh.
Lavinta mengatakan, ada sejumlah penyebab kucing keracunan.
Salah satunya makanan, seperti cokelat, bawang merah, bawang putih, bawang bombay, anggur, kismis, dan alpukat.
Dikutip dari PetMD, Rabu (21/1/2025), cokelat mengandung sejumlah kecil kafein dan sejumlah besar zat yang disebut theobromine.
Kedua zat ini disebut methylxanthines dan sangat berbahaya untuk kucing.
Toksisitas cokelat pada kucing menjadi lebih parah seiring dengan meningkatnya jumlah kakao.
Cokelat panggang dan cokelat hitam adalah yang paling berbahaya, bahkan dalam jumlah sedikit.
Kucing adalah spesies hewan yang paling sensitif terhadap keracunan akibat konsumsi bawang merah dan bawang putih.
Dilaporkan kucing menunjukkan tanda-tanda keracunan tidak hanya pada produk segar dan mentah, tapi juga makanan yang mengandung serpihan kering, bubuk, dan campuran sup bawang kering.
Tanda-tanda keracunan pada kucing telah dilaporkan dengan konsumsi kurang dari satu sendok teh bawang bombay yang dimasak.
Racun ini menyebabkan kucing mengalami anemia hemolitik yang mungkin mengancam jiwa yaitu suatu kondisi tubuh kucing menghancurkan sel darah merahnya sendiri, yang mengakibatkan anemia (jumlah sel darah merah yang rendah).
Dalam kondisi ini, kucing mungkin memerlukan transfusi darah.
Tanda-tanda anemia berkembang dalam waktu 24 jam dan meliputi depresi, anoreksia, kulit/mata menguning, pingsan
Jika tidak diobati, masalah kucing keracunan dapat berakibat fatal.
Lavinta membagikan beberapa cara menangani kucing keracunan.
1. Identifikasi penyebab atau kemungkinan apa yang dikonsumsi kucing sebelum akhirnya memperlihatkan gejala keracunan.
2. Observasi berbagai gejala kucing keracunan, seperti lemas, muntah, diare, sertakesulitan bernapas.
3. Berikan tempat yang nyaman untuk kucing beristirahat.
4. Untuk penanganan pertama, jangan melakukan tindakan apa pun tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter hewan.
"Karena penanganan kucing keracunan akan berbeda-beda, tergantung pada keracunannya dan gejala klinis kucing," imbuh dokter Lavinta.
5. Segera bawa kucing peliharaan ke kinik untuk mendapat penanganna segera dari dokter hewan. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Wajib Tahu, Ini Pertolongan Pertama Kucing Keracunan",
Update berita lainnya di PROHABA.co dan Google News