Pembangunan Stadion Aceh Jaya

Stadion Aceh Jaya Salem Mulai Dibangun, Gubernur Letakkan Batu Pertama

Stadion Aceh Jaya Salem di Calang, ibu kota Kabupaten Aceh Jaya, mulai dibangun.

Editor: Jamaluddin
DOK BIRO ADPIM SETDA ACEH
PELETAKAN BATU PERTAMA - Gubernur Aceh, H Muzakir Manaf (Mualem) yang diwakili Sekda Aceh, M Nasir SIP MPA, melakukan peletakan batu pertama pembangunan Stadion Aceh Jaya Salem, di Calang, pada Rabu (20/9/2025). Stadion tersebut nantinya akan menjadi venue utama Pekan Olahraga Aceh (PORA) Ke-15 Tahun 2026 di Aceh Jaya. 

Pembangunan stadion itu diperkirakan menghabiskan anggaran sebesar Rp74 miliar. Pada tahun 2025, Pemerintah Aceh sudah mengalokasikan Rp44 miliar melalui anggaran hibah untuk pembangunan fasilitas olahraga tersebut.

PROHABA.CO, CALANG - Stadion Aceh Jaya Salem di Calang, ibu kota Kabupaten Aceh Jaya, mulai dibangun.

Dimulainya pembangunan stadion yang akan menjadi venue utama Pekan Olahraga Aceh atau PORA Ke-15 Tahun 2026 di Aceh Jaya itu ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Gubernur Aceh, H Muzakir Manaf (Mualem), yang diwakili Sekretaris Daerah atau Sekda Aceh, M Nasir SIP MPA, pada Rabu (10/9/2025). 

Pembangunan stadion itu diperkirakan menghabiskan anggaran sebesar Rp74 miliar. 

Pada tahun 2025, Pemerintah Aceh sudah mengalokasikan Rp44 miliar melalui anggaran hibah untuk pembangunan fasilitas olahraga tersebut.

“Stadion ini bukan hanya untuk PORA, tapi juga investasi jangka panjang. 

Setelah PORA, stadion ini harus tetap bermanfaat bagi pembinaan atlet serta menjadi fasilitas publik untuk masyarakat Aceh Jaya,” kata Sekda Aceh, M Nasir, dalam sambutannya pada acara peletakan batu pertama Pembangunan stadion tersebut.

Dalam kesempatan itu, M Nasir menekankan pentingnya Aceh Jaya sebagai tuan rumah PORA Ke-15 untuk fokus pada empat target sukses.

Pertama, sukses pembangunan prasarana dan sarana.

“Harus direncanakan dengan baik, sehingga seluruh venue selesai tepat waktu saat PORA dilaksanakan.

Setelah itu, bangunan juga harus dapat difungsikan dengan baik untuk pembinaan prestasi maupun kebutuhan masyarakat,” ujarnya.

Kedua, sukses penyelenggaraan. 

“Yang terpenting, fasilitas selesai, tempat pertandingan siap, dan penyelenggaraan berlangsung sesuai standar.

Jika venue tidak selesai, maka pertandingan juga akan gagal, dan itu berarti tidak sukses,” tegas Sekda Aceh.

M Nasir menambahkan, sukses penyelenggaraan hanya akan tercapai bila seluruh pertandingan berjalan lancar tanpa ada pembatalan cabang atau nomor pertandingan.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved