Hari Buruh Internasional
Pelajar Berbaur dengan Buruh di Bundaran Majestik
Sebanyak 12 siswi yang mengaku dari beberapa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) ikut berbaur dengan kelompok
Editor:
Bakri
MEDAN - Sebanyak 12 siswi yang mengaku dari beberapa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) ikut berbaur dengan kelompok buruh yang berorasi di Bundaran Majestik, Jalan Gatot Subroto, Medan Petisah, Kamis (1/5) kemarin.
Keberadaan para siswi ini sangat menarik perhatian karena terlihat minoritas di antara kerumunan buruh yang memeringati Hari Buruh Internasional. Para pelajar ini terlihat tidak mengenakan seragam lengkap, bahkan beberapa di antaranya hanya mengenakan sandal. Yang mengherankan, para pelajar ini tidak melengkapi seragam mereka dengan identitas sekolah lengkap.
“Kami minta UN dihapuskan. Karena tidak sesuai dengan kurikulum di daerah,” ujar siswi berjilbab yang mencoret badge di seragamnya dengan spidol.
Pengakuan mengejutkan diucapkan siswi yang mengenakan seragam bertuliskan nama Maya Heyka Aprilla. Perempuan bertubuh mungil yang hanya mengenakan sandal ini mengaku tidak semua siswi yang berunjuk rasa masih sekolah.
“Kan cuma unjuk rasa, gak semuanya sekolah,” tandasnya.
Teman Maya yang mendengar pengakuan itu langsung menegurnya. Ia menegaskan semua siswi yang ikut berorasi masih tercatat sebagai pelajar aktif. “Bohong dia. Masih sekolah kok kami,” tandasnya.
Namun ketika wartawan memintai identitas lengkap mereka untuk dicek ke Dinas Pendidikan, para siswi ini terlihat ketakutan. “Janganlah pak. Soalnya sekolah gak tahu, cuma izin orang tua saja,” ujar siswi lainnya.
Unjuk rasa memeringati Hari Buruh Internasional ini dilangsungkan selama tiga hari. Di hari pertama, kelompok buruh yang datang dari Belawan hingga Sunggal berkumpul di Bundaran Majestik dengan agenda orasi dan hiburan rakyat. Pada hari kedua dan ketiga, buruh akan beraksi di Kantor Gubernur Sumut.
“Pemerintah belum berpihak sepenuhnya kepada buruh. Program kesehatan dan kesejahteraan buruh masih setengah hati,” ujar koordinator Serikat Buruh Seluruh Indonesia (SBSI), Pahala Napitupulu. (mad)