Marak Perampokan, Pengusaha di Medan Persenjatai Diri

Aksi perampokan bersenjata api yang marak di Kota Medan menebar teror bagi warga di ibu kota Sumut

Editor: Bakri
MEDAN - Aksi perampokan bersenjata api yang marak di Kota Medan menebar teror bagi warga di ibu kota Sumut ini. Beberapa pengusaha yang memiliki kantong tebal, kini mulai mempersenjatai diri dengan membeli senjata api.

Dari catatan Tribun, sejak Maret hingga 1 Juli saja, sudah enam kali terjadi perampokan bersenjata api di Medan. Celakanya, tak satu pun kasus yang bisa diungkap Polresta Medan. Ini belum termasuk kasus perampokan beberapa warga negara asing, seperti dari Tiongkok, Singapura, Rusia, dan Selandia Baru.   

Padahal sebelumnya, Kapolda Sumut sudah mengganti Kasat Reskrim Polresta dari Kompol Jean Calvin Simanjuntak ke Kompol Wahyu Istanto Bram.

Safwin, pengusaha udang di Sumut, waswas dengan kondisi keamanan Kota Medan. Bila situasi makin memburuk, dia akan mengikuti langkah rekan-rekannya untuk membeli peralatan pengamanan untuk melindungi diri serta keluarga. “Kita lihat kondisinya. Kalau sudah keterlaluan, kemungkinan akan beli peralatan keselamatan,” ujarnya, Rabu (2/7) malam.

Ia mengungkapkan, beberapa rekannya sudah menggunakan air softgun untuk melindungi diri. “Saya tahu karena mereka terlihat sedang mengurus izin-izin penggunaan senjata api,” katanya

Baginya, kondisi Medan yang sudah tidak aman membutuhkan tindakan tegas dari aparat kepolisian, apalagi belakangan ini tindak kejahatan semakin tinggi di Kota Medan. “Aparat harus tegas, apalagi saat ini marak adanya geng motor yang sudah menjurus ke arah kriminal,” kata Safwin.

Safwin meminta agar aparat kepolisian menambah jumlah anggota kepolisian untuk berpatroli secara rutin dan menambah personel kepolisian agar bisa mengayomi masyarakat.

Sebagai pengusaha, yang kerap berurusan dengan uang tunai, Safwin memilih memanfaatkan teknologi untuk melakukan transaksi perbankan. Selain aman, cara ini dianggap tidak membutuhkan waktu lama. “Saya gunakan internet banking,” katanya.

Sekretaris Asosiasi Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Sumut, Timbas Prasad Ginting, berharap agar aparat kepolisian tegas dan lebih meningkatkan keamanan Kota Medan. Ia menganggap peristiwa perampokan yang terjadi akibat minimnya jumlah aparat kepolisian. Selain itu, ia meminta agar masyarakat juga kembali menghidupkan gerakan sistem keamanan lingkungan. “Masyarakat dan kepolisian harus bahu-membahu untuk meningkatkan keamanan,” katanya.(kompas.com)
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved