Kerabat Bendahara DPRK Bireuen Tolak Otopsi
Kerabat Musauwari (46), bendahara sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Bireuen,
Editor:
Hasyim
BIREUEN - Kerabat Musauwari (46), bendahara sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Bireuen, yang ditemukan meninggal di gedung DPRK Bireuen, menolak dilakukan otopsi terhadap jasad almarhum. Karenanya, keluarga memutuskan untuk langsung mengebumikan almarhum di desanya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Musauwari adalah warga Alue Kupula, Peusangan Siblah Krueng, Bireuen. Selama ini ia sering tinggal dan menginap di kantor DPRK Bireuen, karena korban masih berstatus lajang. Jenazah korban telah dikebumikan di pemakaman keluarga di Desa Alue Kupula Peusangan Siblah Krueng pada Kamis (18/2) siang.
Pihak polisi sendiri sejauh ini masih menelusuri kepastian penyebab almarhum meninggal di gedung dewan. “Hingga saat ini kita belum mengetahui penyebab meninggalnya Musauwari yang ditemukan terbujur di lorong tengah, tepat depan ruang kerjanya bagian keuangan kantor DPRK Bireuen, karena keluarga menolak untuk diotopsi dan keluarga menganggap ini sebuah takdir,” kata Kapolres Bireuen AKBP M Ali Kadhafi SIK, melalui Kapolsek Kota Juang, AKP Marwansyah, Jumat (19/2) kemarin.
Pun demikian, pihaknya akan tetap melakukan penyelidikan dengan memintai keterangan sejumlah saksi. Sementara hasil visum et repertum dari RSUD dr Fauziah, tidak ada tanda-tanda kekerasan di tubuh korban, begitu juga semua barang milik korban, termasuk dompet dan uang yang ada di kantong celana korban masih utuh.
Selain itu, terkait dengan mie instan dan kopi yang dimakan dan diminum korban, tidak bisa dijadikan sebagai penyebab, karena teman korban Afuadi (46) pada malam naas tersebut juga menyantap mie instan tersebut bersama korban. Namun Afuadi tetap sehat-sehat saja.(c38)