Mengenal Black Box, Perangkat Perekam Kunci Informasi Penyebab Jatuhnya Pesawat

Pihak Komite Nasional Kecelakaan Transportasi ( KNKT) mengatakan, akan segera mencari kotak hitam atau black box milik pesawat Sriwijaya Air..

Editor: Muliadi Gani
KOMPAS.COM/ARDITO RAMADHAN D
BLACK BOX - Penampakan black box berisi CVR pesawat Lion Air JT 610 di KRI Spica, Senin (14/1/2019). 

Perekam suara mencatat semua suara di kokpit.

Selain diskusi antar pilot, juga merekam pengumuman komputer otomatis, lalu lintas radio, diskusi dengan awak, dan pengumuman kepada penumpang.

Suara sakelar dan mesin juga direkam oleh perangkat.

Percakapan pribadi antara pilot juga disimpan di black box. Itulah sebabnya file audio yang diambil harus ditangani dengan hati-hati, sebagai upaya perlindungan data.

Diskusi hanya dapat dievaluasi untuk memperjelas kecelakaan atau kegagalan fungsi.

Karena alasan ini, rekaman ditimpa setelah maksimal 120 menit.

Untuk diketahui, perangkat lama hanya merekam 30 menit.

Kuantitas data terus meningkat Jumlah data yang disimpan dalam black box telah meningkat secara signifi kan dalam beberapa tahun terakhir.

“Saat ini, ratusan, terkadang ribuan parameter dicatat di sana (black box),” kata Friedemann.

Baca juga: Hiace Tabrak Kijang, Sopir dan Penumpang Masuk RSUD Langsa

Ini termasuk informasi tentang hal-hal seperti jalur penerbangan, ketinggian, lokasi pesawat, kecepatan, suhu mesin dan knalpot, serta posisi fl ap, di antara banyak lainnya.

Data tersebut membantu para ahli menyelidiki penyebab kecelakaan atau insiden serius dan mengurangi potensi sumber kesalahan.

Namun, penyelidik tidak sepenuhnya merekonstruksi penerbangan.

“Kami tidak menggunakan simulator penerbangan atau animasi – kami bisa mendapatkan informasi dari parameter itu sendiri,” kata Jens Friedemann, spesialis di Federal Bureau of Aircraft Accident Investigation (BFU) di Braunschweig.

Hanya ada sedikit badan khusus di seluruh dunia yang mampu mengevaluasi black box, dan tidak setiap badan dapat memeriksa berbagai model.

BFU dapat mengevaluasi perangkat barat dan Rusia.

Tetapi dengan beberapa model, para ahli di Braunschweig harus beralih ke laboratorium asing untuk mendapatkan bantuan data.

Di masa depan, Friedemann percaya bahwa perangkat video akan merekam tampilan tertentu di kokpit, juga kekuatan transmisi sinyal pelacak melalui air akan ditingkatkan. (Kompas.com)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved