WHO Temukan Petunjuk Baru dari Mana Covid Berasal

PARA ilmuwan yang menyelidiki asal mula virus corona SARSCoV- 2 di Cina masih bergelut dengan penyelidikan panjang..

Editor: Muliadi Gani
FOTO: AP/NG HAN GUAN
ANGGOTA tim Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bersiap berangkat untuk kunjungan lapangan hari keempat dari hotel mereka di Wuhan, Provinsi Hubei, Cina tengah pada hari Senin, 1 Februari 2021. 

Proses penyelidikan Kurangnya jalur yang jelas dari kelelawar ke manusia telah memicu spekulasi, salah satu yang beredar luas adalah virus corona berasal dari laboratorium.

Spekulasi ini dibantah oleh Daszak dan banyak ilmuwan di seluruh dunia.

Kabar yang beredar, virus ini ada karena terjadi kebocoran di Institut Virologi Wuhan, sebuah laboratorium penahanan biologis maksimum yang mempelajari virus corona yang dibawa kelelawar.

Para ilmuwan mengunjungi laboratorium dan bertanya kepada Shi Zhengli yang telah mengumpulkan dan menganalisis virus-virus ini selama lebih dari satu dekade tentang penelitian dan kasus virus corona yang paling awal.

“Agar adil kepada tuan rumah kami di Cina, mereka telah melakukan hal yang sama selama beberapa bulan terakhir.

Mereka telah bekerja di balik layar, menggali informasi, melihatnya, dan menyiapkannya,” kata Daszak.

Baca juga: Virus Nipah, Ancaman Pandemi Berikutnya di Asia

Pekerjaan kolaboratif dengan ilmuwan Cina membantu tim menggali petunjuk lebih dalam.

“Kami duduk bersama mereka (ahli di China) setiap hari dan memeriksa informasi, data baru, dan kemudian memutuskan pergi ke tempat- tempat penting,” kata ilmuwan Inggris itu.

“Mereka meminta daftar (tempat yang akan dikunjungi).

Kami menyarankan ke mana kami harus pergi dan orang-orang yang harus kami temui.

Kami pergi ke setiap tempat di daftar itu dan mereka sangat terbuka dengan itu.”

Daszak adalah satu dari 10 ahli independen yang membantu misi WHO.

Badan ini juga memiliki lima anggota staf yang berpartisipasi dari Organisasi Pangan dan Pertanian PBB serta Organisasi Kesehatan Hewan Dunia yang berbasis di Paris masing-masing mengirimkan dua perwakilan.

Delegasi misi WHO ini bekerja dalam tiga kelompok yang berfokus pada kemungkinan keterlibatan hewan, epidemiologi atau penyebaran penyakit, dan temuan dari pengambilan sampel lingkungan.

“Data sekuensing genetik membantu peneliti mengidentifi kasi utas yang menghubungkan informasi antara pasien dan satwa liar,” kata Daszak.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved