Enam Mitos tentang Vaksin Covid-19 yang Tidak Benar
Peluncuran vaksin Covid-19 oleh perusahaan farmasi di berbagai negara merupakan salah satu upaya menangani pandemi Covid-19. Sayangnya, ada banyak ...
PROHABA.CO - Peluncuran vaksin Covid-19 oleh perusahaan farmasi di berbagai negara merupakan salah satu upaya menangani pandemi Covid-19.
Sayangnya, ada banyak informas i yang salah seputar vaksin Covid-19 sehingga tidak sedikit orang yang ragu bahkan menolak vaksinasi.
Penting untuk memahami fakta- fakta tentang Covid-19 agar tidak mudah termakan informasi palsu yang beredar melalui media sosial maupun aplikasi pengiriman pesan.
Dilansir Missouri University Health Care dan Centers for Disease Control and Prevention (CDC), berikut adalah mitos tentang vaksin Covid-19 yang tidak benar:
1. Mitos: Vaksin Covid-19 tidak aman, karena dikembangkan dengan cepat.
2. Fakta: Vaksin Covid-19 terbukti aman, karena telah melalui serangkaian proses pengujian dengan standar yang ketat.
Berbagai tahapan uji klinis harus dilewati hingga vaksin Covid-19 terbukti aman dan efektif serta memperoleh Emergency Use Authorization (EUA) atau otorisasi penggunaan darurat.
Baca juga: Sindikat Tes PCR Palsu di Bandara Halim Diciduk, 8 Dari 11 Surat Lolos Pemeriksaan
3. Mitos: Vaksin Covid-19 akan mengubah DNA.
Fakta: Vaksin Covid-19 tidak mengubah atau berinteraksi dengan DNA dengan cara apa pun sehingga tidak benar jika vaksin dapat mengubah DNA.
Baik vaksin MRNA maupun vektor virus Covid-19 mengirimkan instruksi (materi genetik) ke sel untuk membangun perlindungan terhadap virus corona.
Namun, materi genetik itu tidak pernah memasuki inti sel, yang merupakan tempat DNA tersimpan.
4. Mitos: Orang yang divaksin Covid-19 akan positif Covid-19.
Fakta: Tidak ada vaksin Covid-19 resmi yang dapat menyebabkan seseorang positif terpapar virus corona.
Vaksin bertujuan untuk membangun antibodi terhadap virus dan meminimalisasi risiko gejala serius jika terinfeksi Covid-19.