Enam Mitos tentang Vaksin Covid-19 yang Tidak Benar

Peluncuran vaksin Covid-19 oleh perusahaan farmasi di berbagai negara merupakan salah satu upaya menangani pandemi Covid-19. Sayangnya, ada banyak ...

Editor: Muliadi Gani
Freepik
ILUSTRASI vaksinasi. Seorang wanita di Malaysia diberi suntikan kosong ketika mengunjungi pusat vaksinasi untuk divaksin Covid-19. 

Fakta: Informasi yang mengatakan vaksin Covid-19 sebabkan kemandulan pada wanita adalah tidak benar.

Para ahli mengatakan, urutan asam amino (dibagi antara protein spike dan protein plasenta) terlalu pendek untuk memicu respons imun dan tidak memengaruhi kesuburan.

6. Mitos: Sudah pernah terinfeksi Covid-19 tidak perlu divaksinasi.

Fakta: Seseorang yang sudah pernah terinfeksi Covid-19 tetap harus divaksinasi.

Saat ini, para ahli belum mengetahui berapa lama seseorang terlindungi dari virus setelah sembuh dari Covid-19.

Kekebalan yang diperoleh dari infeksi, yang disebut kekebalan alami, bervariasi antarorang.

Beberapa bukti awal mengatakan, kekebalan alamu mungkin tidak bertahan lama. (kompas.com)

Baca juga: Jamur Hitam, Infeksi yang Berbahaya dan Mematikan

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved