Tahukah Anda
Empat Teori tentang Terbentuknya Alam Semesta
Para ahli astronomi telah merumuskan berbagai teori untuk menjelaskan berbagai kejadian alam semesta. Terdapat beberapa teori yang dirumuskan, ...
PROHABA.CO - Para ahli astronomi telah merumuskan berbagai teori untuk menjelaskan berbagai kejadian alam semesta.
Terdapat beberapa teori yang dirumuskan, seperti tersaji berikut ini.
1. Teori Big Bang Teori pembentukan alam semesta yang terbaik dan banyak didukung para ahli sampai sekarang adalah Teori Big Bang.
Teori ini meyakini bahwa terbentuknya alam semesta berasal dari dentuman yang dahsyat.
Teori Big Bang dikemukakan oleh Abbe Lemaitre pada tahun 1920-an.
Teori ini meyabahwa alam semesta berasal dari gumpalan atom yang sangat besar.
Suhu gumpalan atom ini diperkirakan berkisar antara 10 miliar sampai 1 triliun derajat Celsius.
Gumpalan atom tersebut meledak 15 miliar tahun lalu.
Sisa-sisa ledakan inilah yang menyebar dan menjadi awan hidrogen.
Awan ini membentuk bintang-bintang yang kemudian membuat bintang berpusat membentuk galaksi.
Baca juga: Kapan Pertama Kali Bintang Bersinar di Alam Semesta?
2. Teori keadaan tetap Teori keadaan tetap dirumuskan oleh H Bondi, T Gold, dan F Hoyle pada tahun 1948.
Menurut mereka, alam semesta ini tidak memiliki awal dan tidak memiliki akhir.
Tidak ada galaksi yang diawali dari ledakan bola kosmik dan yang semisalnya.
Alam semesta terdiri atas galaksi yang datang saling menggantikan.
Galaksi yang tergantikan akan menjauhi galaksi lainnya dalam ekspansinya.
3. Teori osilasi Teori osilasi memiliki keyakinan yang sama dengan teori keadaan tetap.
Namun, teori ini meyakini adanya ledakan besar.
Teori ini juga meyakini nanti akan ada gravitasi yang menyedot kembali semua galaksi yang telah ekspansi.
Hal ini akan menyebabkan alam semesta menyempit dan memadat, kemudian meledak seperti Teori Big Bang.
Hal ini akan terus berulang dan diyakini bahwa alam semesta tidak memiliki akhir.
Baca juga: NASA Temukan Miliaran Galaksi Tersembunyi di Alam Semesta
4. Teori nebula Setelah adanya teleskop, William Herschel menemukan adanya nebula yang awalnya dianggap sebagai kumpulan gas yang gagal menjadi bintang.
Namun, kemudian dia menemukan bintang dengan halo yang terang di sekitarnya. Halo adalah berkas cahaya yang terang yang muncul di sekitar bintang.
Herschel mengambil kesimpulan bahwa bintang itu terbentuk dari nebula, sedangkan halo merupakan sisa dari nebula.
Teori nebula semakin mantap setelah Pierre Laplace menyatakan bahwa awan gas dan debu yang berputar secara perlahan akan menjadi padu akibat gravitasi.
Putaran ini akan semakin cepat.
Materi yang di tengah akan menjadi matahari, sedangkan materi yang terlepas akan membentuk sejumlah cincin yang kelak akan menjadi planet.
Nah, silakan pilih, mana yang paling Anda percaya sebagai teori terbentuknya alam semesta. (kompas. com)
Baca juga: Misi Luar Angkasa 2021 Siap Ungkap Misteri Alam Semesta