Luar Negeri
Kereta Kuda Tertabrak Ranjau Tua di Senegal, 6 Anak Tewas
Enam anak muda tewas ketika kereta kuda mereka menabrak ranjau tua yang muncul dari dalam tanah akibat hujan di wilayah Casamance selatan Senegal...
PROHABA.CO, DAKAR - Enam anak muda tewas ketika kereta kuda mereka menabrak ranjau tua yang muncul dari dalam tanah akibat hujan di wilayah Casamance selatan Senegal.
Casamance, Senegal adalah tempat terjadinya salah satu konflik tertua di Afrika, yang telah merenggut ribuan nyawa pada 1982, dan ranjau tua itu diyakini sebagai sisa dari pertempuran saat itu.
Wali kota sub-prefektur Sindian Yankouba Sagna mengatakan kepada AFP bahwa ledakan ranjau tua itu terjadi pada Jumat sore waktu setempat (22/10) di desa Kandiadiou, dekat perbatasan Gambia.
"Sebuah kereta menabrak ranjau," kata Yankouba Sagna, mengacu pada transportasi yang ditarik oleh kuda yang biasa digunakan di Senegal, seperti yang dilansir dari AFP pada Sabtu (23/10).
"Itu (kereta kuda) membawa anak-anak muda yang kembali dari shalat Jumat," terangnya.
"Ranjau yang meledak tidak diletakkan baru-baru ini. Ranjau tua tetap tertanam di ladang.
Saat hujan, ranjau tua itu muncul.
Kami selalu meminta agar area tersebut dibersihkan dari ranjau," lanjutnya.
Casamance adalah salah satu daerah paling hujan di Senegal dan saat ini berada di hari-hari terakhir musim hujannya.
Presiden Senegal Macky Sall mengungkapkan kesedihannya dan menyampaikan belasungkawa kepada keluarga para korban, dalam sebuah pernyataan yang diunggah di Twitter.
Baca juga: Pria Diburu Polisi Setelah Lakukan Teror Ledakan Petasan di Rumah Mertua Demi Rujuk Dengan Istri
Mohamed Moustapha Diagne, juru bicara menteri pendidikan, mengatakan 2 dari 6 korban ledakan ranjau tua adalah anak SD.
Sementara ini, pihak militer Senegal tidak menanggapi permintaan komentar dari AFP pada Sabtu.
Sejarah konflik di Casamance, Senegal Rumah bagi 1,9 juta orang, Casamance pernah menjadi salah satu koloni Portugal di Afrika Barat bersama dengan Guinea-Bissau.
Namun, wilayah itu sekarang berada di Senegal bekas koloni Perancis, meskipun dipisahkan dari sebagian besar negara lainnya oleh negara Gambia.
Letak Casamance yang terpencil sering menimbulkan persepsi adanya diskriminasi oleh pemerintah Senegal di ibu kota Dakar yang jauh, dan memicu gerakan separatis.