Terjebak dalam Tambang Emas, 2 Penambang Tewas
Sebanyak dua penambang emas ilegal yang terjebak dalam lubang tambang mengandung gas beracun di Sulawesi Utara (Sulut) dinyatakan tewas ...
PROHABA.CO, MANADO - Sebanyak dua penambang emas ilegal yang terjebak dalam lubang tambang mengandung gas beracun di Sulawesi Utara (Sulut) dinyatakan tewas.
Kecelakaan kerja ini terjadi di lokasi pertambangan tanpa izin (PETI) Mintu, Desa Atoga Timur, Kecamatan Motongkad, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Sulut, Rabu (12/1).
Meski sudah dinyatakan tewas, jasad keduanya masih di dalam lubang.
Tim SAR yang berada di lokasi masih terkendala alat untuk evakuasi akibat gas beracun dalam lubang.
Harus menunggu peralatan dari Kantor Badan SAR Nasional (Basarnas) Manado.
Kedua penambang tersebut masing-masing bernama Alan Mokoagow (33), warga Desa Atoga Timur, Boltim, dan Ronald Rawung, warga Desa Tompaso Baru, Minahasa Selatan.
Humas Basarnas Manado Feri Ariyanto menjelaskan, kronologi kejadian, pukul 08.45 Wita, korban Ronald Rawung masuk ke dalam lubang tambang.
Baca juga: Empat Pendulang Emas Ilegas Meninggal Setelah Tertimbun di Lubang Bekas Galian Tambang
Tak lama, tiba-tiba korban berteriak minta tolong yang diduga karena menghirup zat asam di dalam lubang.
Mendengar teriakan tersebut, rekannya Alan Mokoagow (korban) masuk ke dalam lubang tambang bertujuan untuk membantu.
"Namun karena zat asam yang tinggi di dalam lubang sehingga mengakibatkan kedua korban meninggal dunia," ujar Feri, Rabu malam.
Feri mengatakan, Basarnas sudah melakukan langkah dan upaya.
Di antaranya, berkoordinasi dengan pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boltim dan tim SAR Bolaang Mongondow (Bolmong).
Kemudian, tim SAR yang ada di lokasi menunggu alat dari Manado untuk membantu evakuasi korban.
Baca juga: Didatangkan Perusahaan Tambang Biji Besi, Abdya Heboh! Lima WNA Cina Tiba Saat Kasus Covid-19 Naik
"Direncanakan apabila alat tersebut telah tiba di TKP, maka korban diharapkan segera dapat dievakuasi,” kata Feri.
Ia menambahkan, hingga Kamis pagi, kedua korban saat ini masih berada di dalam lubang tambang.