Tahukah Anda
Mengapa Orang yang Sudah Vaksin Bisa Kena Omicron?
Infeksi Covid-19 varian Omicron terus meningkat, termasuk di Indonesia. Bahkan para ahli memperkirakan, puncak infeksi varian ini akan terjadi ...
PROHABA.CO - Infeksi Covid-19 varian Omicron terus meningkat, termasuk di Indonesia.
Bahkan para ahli memperkirakan, puncak infeksi varian ini akan terjadi pada bulan Februari 2022.
Varian ini membuat banyak orang takut karena orang yang sudah vaksin pun bisa kena Omicron
Lalu, bagaimana karakteristik varian Omicron ini sebenarnya?
Omicron adalah varian terbaru dari virus SARS-CoV-2.
Varian ini memiliki kemampuan untuk menempel pada sel manusia lebih cepat, bahkan varian ini bisa menginfeksi orang yang sudah mendapatkan dosis vaksin penuh.
Dilansir dari University of Rochester Medical Center, varian Omicron lebih menular empat kali lebih cepat dibandingkan varian Delta.
Omicron telah menyebabkan kasus infeksi Covid-19 di berbagai negara kembali meningkat secara signifikan.
Baca juga: Penjelasan Orang yang Sudah Vaksin Tetap Tertular Omicron, Masker Kain Tak Bisa Melindungi
Para ahli di Eropa memperkirakan sebanyak 50 persen populasi Eropa akan terinfeksi varian Omicron pada 6 sampai 8 minggu ke depan.
Varian ini menyebar dengan sangat cepat, tapi tingkat kematiannya memang tidak signifikan.
Terdapat kasus kematian dan angkanya meningkat pada negara-negara dengan tingkat vaksinasi yang rendah.
Banyak masyarakat yang bertanya-tanya mengapa walaupun sudah vaksin masih bisa terinfeksi Covid-19 varian Omicron.
Apakah ini berarti vaksinnya sia-sia? Sebagian besar kasus varian Omicron ini memang menyerang orang yang telah mendapatkan vaksinasi lengkap.
Hal ini bukan berarti orang yang telah divaksin menjadi lebih rentan terhadap varian Omicron, tetapi orang yang sudah divaksin jumlahnya lebih banyak dari orang yang belum divaksin.
Namun, perlu diketahui bahwa kebanyakan pasien yang dirawat di rumah sakit akibat varian Omicron ternyata merupakan orang-orang yang belum divaksin.
Baca juga: Penderitanya Bergejala Ringan, Tapi Omicron Tetap Perlu Diwaspadai