Efek Samping Vaksin Covid-19 Dapat Terjadi secara Sistemik dan Lokal
Hasil penelitian menunjukkan 64 persen relawan mengalami nocebo setelah vaksinasi Covid-19.
Dikutip dari laman The Scotsman, vaksin Pfizer sebagai vaksin booster seperti Moderna, dianggap memiliki banyak efek samping yang sama dan familiar.
Efek samping ini termasuk rasa sakit, kemerahan dan pembengkakan di sekitar lokasi suntikan.
Selain itu, penerima vaksin Pfizer dapat mengalami kedinginan, kelelahan, sakit kepala, demam dan diare.
Nyeri otot dan sendi juga merupakan efek samping yang terlihat pada lebih dari satu orang dari sepuluh orang.
2. Efek Samping yang Jarang Terjadi
Sedangkan efek samping yang jarang terjadi dari vaksin Pfizer yang mungkin mempengaruhi satu dari 100 orang yaitu pembesaran kelenjar getah bening, insomnia, gatal-gatal di sekitar tempat suntikan, merasa tidak enak badan atau mengalami reaksi alergi.
Sesuai hasil uji coba COV-Boost, kurang dari 1 dari 100 orang mengalami kesulitan tidur setelah menerima suntikan booster Pfizer.
Hasil tersebut juga diamati dari kelemahan otot di satu sisi wajah pada kurang dari 1 dari 1000 orang.
Miokarditis (radang otot jantung) juga diidentifikasi oleh Pemerintah Inggris sebagai efek samping yang jarang terjadi dari vaksin Pfizer.
Efek lain yang jarang terjadi yaitu pembengkakan ekstensif pada anggota tubuh yang divaksinasi dan pembengkakan wajah, kemungkinan hal ini dapat terjadi pada pasien yang telah menjalani filler dermatologis wajah .
Bagaimana jika mengalami alergi setelah vaksinasi?
Dikutip dari laman CDV, seseorang yang mengalami reaksi alergi parah setelah mendapatkan vaksin mRNA COVID-19 (Pfizer-BioNTech atau Moderna), tidak boleh mendapatkan dosis lain vaksin mRNA Covid-19.
Sedangkan orang yang mengalami reaksi alergi parah setelah menerima vaksin Johnson & Johnson's Janssen (J&J/Janssen) Covid-19, tidak boleh menerima dosis vaksin itu lagi.
Untuk meringankan efek samping yang parah, sebaiknya segera menghubungi dokter.
Hal ini sangat penting agar dapat mengerti penggunaan obat yang dijual bebas, seperti ibuprofen, asetaminofen, aspirin (hanya untuk orang berusia 18 tahun atau lebih), atau antihistamin untuk setiap rasa sakit dan ketidaknyamanan yang dialami setelah divaksinasi.