Disjoki Indah Sukmadani Dikabarkan Tewas dalam Bentrokan di Sorong

Seorang disjoki bernama Indah Sukmadani atau Dj Indah Cleo dikabarkan menjadi korban tewas dalam bentrokan di Sorong, Papua Barat ...

Editor: Muliadi Gani
Instagram @doubleoclubsorong
DJ Indah Cleo 

Polisi telah menetapkan dua tersangka dalam kasus bentrokan di Kota Sorong yang menewaskan 18 orang itu, yakni berinisial MTL alias M dan RT.

Mereka diduga terlibat dalam pembunuhan dan pengeroyokan yang terjadi di kompleks Tempat Hiburan Malam Double O Kota Sorong.

Baca juga: DJ Wanita Ditangkap karena Mempromosikan Judi Online

Dalam kejadian itu, warga berinisial KR (27) meninggal karena dibacok.

Kemudian, pembakaran menyebabkan 17 orang tewas terbakar.

Daftar nama diduga para korban Dilansir dari akun Instagram humaspoldapapuabarat, ada 17 nama orang yang diduga menjadi korban.

Mereka adalah: Nur Kalsium alias Clara (perempuan) Ferman Saputra (laki-laki) Edith Tri Putra (laki-laki), Afifaf Maesa Nuraini (perempuan) Yandra Firman (laki-laki)

Melanie Safitri (perempuan) Indah Sukmadani (perempuan), Cristian Wahyu Dianto (laki-laki), Rahmi Dian Putri (perempuan), Mahfud Basuni (laki-laki), Desra Wahyudi Achiruluis M (laki-laki), Arum Ainun Yakin (perempuan), Widyanti

Ariesta (perempuan), Ananin Novalia (perempuan), Fikram (perempuan), Ica (perempuan), Ridwan Dodoh (laki-laki)

Untuk memastikan semua korban, Siedokes Polda Sorong Kota dan BKO Bidokes Polda Papua Barat membuat posko antemortem di RSUD Sele Be Solu Kota Sorong sejak Rabu (26/1).

Baca juga: Gegara Rokok, Anggota Brimob Bentrok dengan Kopassus

Dokter polisi bernama Iptu Juffandi mengaku, hingga saat ini ada enam keluarga inti yang menjalani pengambilan sampel DNA.

Menurut dia, lama proses identifikasi bergantung dari banyaknya informasi dan akurasi data.

"Itu tergantung dari kesulitan yang didapatkan. Semakin banyak informasi yang kita dapatkan dan akurasi yang kita dapatkan, baik akurasi DNA-nya maupun informasi yang diberikan itu, semakin mempermudah kami untuk mendapatkan informasi.

Namun, semakin sedikit informasi yang kami dapatkan, pencocokan sangat sulit," kata Juffandi di posko antemortem, Kamis.

"Begitu juga dengan hasil otopsi atau pemeriksaan jenazah, kalau memang kira-kira untuk mendapatkan data DNA susah agak lama juga.

Jadi tidak bisa menentukan waktu satu hari dua hari, tetapi kami bekerja lebih cepat lebih baik agar keluarga korban mendapatkan kepastian," ujarnya.(kompas.com)

Baca juga: Kena Bacok Saat Bentrok, Warga Aceh Jaya Kritis

Baca juga: Gagalkan Perampasan Mobil, Perwira Polisi Kritis Terseret

Baca juga: Kesal Dibentak, Pria Tegal Habisi PSK Saat Kencan

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved