Internasional

2 Kereta Komuter Bertabrakan, Seorang Tewas dan 14 Terluka

Tabrakan dua kereta komuter di dekat Munich, Jerman selatan, Senin (14/2) menyebabkan satu orang tewas dan 14 korban luka-luka ...

Editor: Muliadi Gani
AFP/MICHAELA REHLE
Anggota tim tanggap darurat melakukan evakuasi dua kereta komuter S-bahn yang bertabrakan dan menyebabkan satu orang tewas serta 14 korban luka-luka di distrik Schaeftlarn, Munich, Jerman selatan, Senin (14/2/2022). 

PROHABA.CO, MUNICH - Tabrakan dua kereta komuter di dekat Munich, Jerman selatan, Senin (14/2) menyebabkan satu orang tewas dan 14 korban luka-luka.

Polisi mengatakan, penyebab kecelakaan yang terjadi pada pukul 16.40 waktu setempat itu belum diketahui.

Gambar-gambar di media lokal menunjukkan penumpang berdiri di samping rel setelah tabrakan kereta.

Setidaknya satu gerbong yang tergelincir terlihat sebagian.

"Satu orang tewas dalam tabrakan dua kereta S-Bahn," kicau polisi Munich.

Sebanyak 14 orang lainnya terluka, kata seorang juru bicara polisi kepada AFP.

Kecelakaan itu terjadi di dekat stasiun kereta api perkotaan S-Bahn di Ebenhausen-Schaeftlarn, barat daya Munich.

Sebanyak dua kereta komuter tampaknya saling bertabrakan di jalur tunggal.

Lebih dari 200 petugas penyelamat dan polisi dikerahkan ke tempat kejadian.

Salah satu korban luka-luka awalnya terjebak di dalam gerbong tetapi kemudian bisa dikeluarkan, menurut polisi.

Baca juga: Lagi, Kereta Api Krueng Geukueh Renggut Nyawa

Baca juga: Mobil Sedan Ditabrak Kereta Api Kuala Stabas di Lampung, 2 Orang Mahasiswa Tewas di TKP

Surat kabar terlaris Jerman Bild melaporkan, sekitar 95 penumpang berada di dua kereta dan seorang masinis terjebak di puing-puing kereta yang hancur.

Jalur di wilayah Bavaria Jerman ditutup setelah insiden itu, dan digantikan layanan bus pengganti.

Penumpang di dalam kereta mengatakan kepada surat kabar lokal Merkur, mereka merasakan benturan keras dan terlempar ke depan kursi.

Operator kereta api Jerman Deutsche Bahn berkata, otoritas terkait telah membuka penyelidikan.

"Belum ada penilaian yang dapat dibuat tentang penyebab kecelakaan saat ini," katanya.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved