Nasional
Kini China Sukses Kembangkan Pesawat Pengebom Siluman, Dari Hasil Curian Data dari Amerika
Program dan pengembangan pesawat siluman China ini sebetulnya dilakukan secara licik. Sebab, konsepnya berdasar data curian dari seorang bernama Noshi
Kini China Sukses Kembangkan Pesawat Pengebom Siluman, Dari Hasil Curian Data dari Amerika
PROHABA.CO - China dari waktu ke waktu terus mengembangkan teknologi persejataannya.
Program dan pengembangan pesawat siluman China ini sebetulnya dilakukan secara licik. Sebab, konsepnya berdasar data curian dari seorang bernama Noshir Gowadia, ahli perancang pesawat mesin tempur berteknologi stealth yang pernah bekerja di Northop Grumman, AS.
Gowadia yang merupakan warga AS keturunan India juga dikenal sebagai salah satu perancang pesawat pengebom siluman B-2 Spirit. Ia berhasil dibujuk oleh China sebagai agen mata-matanya.
Atas tindakan menjual informasi teknologi mutakhir yang memiliki kerahasian tinggi itu, pengadilan AS menjatuhkan hukuman 32 tahun bagi Gowadia pada tahun 2011.
Berkat informasi yang ia berikan, program penggarapan yang dilaksanakan oleh industri pesawat China Xian Aircraft Industrila Corporation, proyek H-20 langsung mengalami kemajuan pesat.
Kini, China masih terus mengembangkan pesawat pengebom atau bomber siluman Xian H-20.
Namun di saat yang sama, ada laporan tentang pengebom misterius lainnya, yang sementara diberi nama JH-XX, yang telah membuat para analis militer bingung.
Padahal laporan tentang pesawat pembom H-20 masih menarik banyak perhatian, termasuk kemampuan yang dimilikinya dengan rudal konvensional atau nuklir.
Ada spekulasi bahwa H-20 bisa mengangkut muatan lebih dari 45 ton dan berat lepas landas maksimum setidaknya 200 ton.
Selain itu, diduga bahwa pembom ini dapat terbang dengan kecepatan subsonik dan juga dapat dilengkapi dengan hingga empat rudal jelajah siluman hipersonik, melansir The EurAsian Times, Senin (14/2/2022).
Empat gambar dan video H-20 yang dihasilkan komputer yang diterbitkan oleh majalah bulanan 'Modern Weaponry' pada tahun 2021 menunjukkan bahwa pesawat itu memiliki ruang senjata, dua sayap ekor yang dapat disesuaikan, radar udara di bagian depan, dan dua saluran masuk udara siluman di kedua sisi.
Ini semua ditampilkan sepenuhnya tertutup bahan penyerap radar abu-abu gelap.
Berdasarkan informasi terbatas tentang H-20, tampaknya kemampuan siluman dan jangkauan lebih penting daripada kecepatan, mungkin untuk memungkinkan pesawat melakukan misi serangan jarak jauh.
Pesawat ini, yang sebagian besar masih diselimuti misteri, akan mampu menjangkau pangkalan AS di Guam, Jepang, dan Filipina.