Rusia KlaimTembak Jatuh 11 Jet Tempur dan 2 Helikopter Ukraina

Pemerintah Rusia pada Minggu (6/3), mengeklaim telah menembak jatuh 11 jet tempur dan 2 helikopter milik Ukraina hanya dalam waktu dua hari ...

Editor: Muliadi Gani
GENYA SAVILOV
Sebuah foto yang diambil pada 12 Oktober 2018 menunjukkan pesawat tempur (Combat Trainer) Su-27 UB Ukraina terbang selama latihan angkatan udara di pangkalan militer Starokostyantyniv. Staf umum Ukraina mengatakan pada 16 Oktober 2018 bahwa dua pilot tewas ketika sebuah jet tempur Sukhoi jatuh selama latihan militer dengan Amerika Serikat dan negara-negara NATO 

PROHABA.CO, MOSKWA - Pemerintah Rusia pada Minggu (6/3), mengeklaim telah menembak jatuh 11 jet tempur dan 2 helikopter milik Ukraina hanya dalam waktu dua hari.

Berbicara pada konferensi pers harian di Moskwa, Juru Bicara Kementerian Pertahanan Rusia, Igor Konashenkov menyatakan bahwa tiga jet tempur Su-27 Ukraina dan tiga pesawat nirawak (UAV) atau sering juga disebut drone milik Ukraina telah ditembak jatuh pasukan Rusia pada Minggu.

Menurut dia, total dari hari Sabtu (5/3) hingga Minggu, ada 11 pesawat tempur dan 2 helikopter Ukraina yang telah ditembak jatuh Rusia.

"Total, kemarin (Sabtu) dan tidak lengkap untuk hari ini (Minggu), Angkatan Udara Ukraina kehilangan 11 pesawat tempur dan dua helikopter.

Hampir semua penerbangan siap tempur rezim Kyiv telah hancur," kata Konashenkov, ikutip dari Anadolu Agency (AA).

Baca juga: China Sebut AS dan NATO Jadi Provokasi Dibalik Konflik Rusia Vs Ukraina

Pada kesempatan itu, dia juga mengonfirmasi bahwa lapangan terbang atau bandara Vinnytsia dari Angkatan Udara Ukraina dihancurkan oleh senjata jarak jauh berpresisi tinggi.

Selain itu, dia mengatakan bahwa perusahaan pertahanan, pemeliharaan peralatan militer, dan fasilitas produksi senjata Ukraina akan terkena senjata presisi tinggi.

Konashenkov pun memperingatkan nasib para karyawan di sana.

"Untuk menghindari ancaman terhadap kehidupan karyawan perusahaan industri pertahanan Ukraina, kami

memperingatkan sebelumnya tentang serangan yang direncanakan pada objek tersebut,” ungkap dia.

"Kami menyerukan kepada staf pabrik industri pertahanan Ukraina untuk tidak dipimpin oleh rezim nasionalis Kyiv dan meninggalkan wilayah perusahaan mereka," seru Konashenkov.

Rusia diketahui telah melancarkan serangan terhadap Ukraina sejak Kamis (24/2) atau sudah memasuki hari ke-12 invasi Rusia ke Ukraina.

Baca juga: Usai Mencetak Hattrick, Karim Benzema Kini Jadi Pencetak Gol Terbanyak Ketiga di Real Madrid

Serangan ini telah disambut oleh protes dari masyarakat internasional, dengan Uni Eropa, Inggris, dan AS menerapkan berbagai sanksi ekonomi terhadap Rusia.

Setidaknya 364 warga sipil, termasuk 38 anak-anak dan 42 wanita, telah tewas, dan 759 lainnya dilaporkan terluka di Ukraina sejauh ini, menurut PBB.

Jumlah korban perang Rusia Ukraina sebenarnya dikhawatirkan lebih tinggi dari catatan PBB tersebut

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved