Komflik Rusia vs Ukraina
Tentara Wanita Ukraina di Rusia Disiksa dan Dipaksa Ikut Buat Video Propaganda
Setelah penangkapan mereka oleh pasukan Rusia, para wanita itu dibawa ke Belarus dan kemudian ke pusat penahanan pra-ajudikasi di Bryansk, Rusia.
PROHABA.CO - Sebanyak 15 tentara wanita Ukraina yang ditangkap pasukan Rusia menjadi sasaran penyiksaan dan perlakuan buruk di tahanan.
Dikatakan Komisaris Parlemen Ukraina untuk Hak Asasi Manusia, Lyudmyla Denisova, 15 wanita itu termasuk di antara 86 tentara yang dibebaskan dari tahanan Rusia pada Jumat (1/4/2022).
Setelah penangkapan mereka oleh pasukan Rusia, para wanita itu dibawa ke Belarus dan kemudian ke pusat penahanan pra-ajudikasi di Bryansk, Rusia.
"Di tahanan itu mereka disiksa dan diancam," kata Denisova seperti dikutip CNN.
Menurut Denisova, mereka telah ditelanjangi di hadapan pria, dipaksa berjongkok, dan memotong rambut mereka.
Mereka juga diinterogasi dalam upaya mematahkan semangat mereka sebagai tentara.
Baca juga: Rusia Tantang NATO Perang jika Kirim Pasukan ke Ukraina
Baca juga: Protes Perang, Pekerja Media di Rusia Ramai-ramai Mundur
Beberapa di antara mereka dipaksa untuk mengambil bagian dalam pembuatan film video propaganda Rusia.
Lebih lanjut, Denisova mengatakan tindakan Rusia merupakan pelanggaran Pasal 13 Konvensi Jenewa terkait Perlakuan terhadap Tawanan Perang.
Pasal 13 menyatakan bahwa tawanan perang harus setiap saat diperlakukan secara manusiawi.
"Saya menyerukan kepada Komisi PBB untuk Investigasi Pelanggaran Hak Asasi Manusia dari Invasi Rusia ke Ukraina dan misi ahli yang dibentuk oleh negara-negara peserta OSCE di bawah Mekanisme Moskow untuk mempertimbangkan pelanggaran hak-hak tawanan perang Ukraina ini," kata Denisova.
Denisova sebelumnya mengatakan tawanan perang Ukraina telah menjadi sasaran pemukulan, dibiarkan kelaparan dan kedinginan, dan intimidasi saat berada di tahanan Rusia, Senin (4/4/2022).
Setelah negosiasi minggu lalu, pertukaran tahanan Ukraina dan Rusia sebanyak 86 tahanan dari masing-masing pihak, menandai pertukaran tahanan terbesar dalam konflik hingga saat ini.
Sanksi Baru Dapat Targetkan Anak-anak Putin
Amerika Serikat (AS) dapat menjatuhkan sanksi pada anak-anak dewasa Presiden Rusia Vladimir Putin pada Rabu, menurut seorang pejabat barat yang mengetahui rencana tersebut.
Putin telah mengakui dua anak perempuan dengan mantan istrinya Lyudmila Putin.
