Konflik Rusia vs Ukraina
Borodianka Ukraina Hancur dan Tidak Bisa Dihuni Lagi
Meskipun tentara Ukraina mendapatkan kembali kendali atas Borodianka, sekarang daerah itu menjadi "kota yang hancur", yang dipenuhi dengan bangunan
PROHABA.CO, BORODIANKA - Meskipun tentara Ukraina mendapatkan kembali kendali atas Borodianka, sekarang daerah itu menjadi "kota yang hancur", yang dipenuhi dengan bangunan rusak dan kendaraan lapis baja yang terbakar.
Anadolu Agency (AA) mengambil foto kota yang dilanda perang setelah kehadiran pasukan Rusia, yang memicu bentrokan hebat selama berminggu-minggu hingga sekitar empat hari yang lalu.
Kendaraan lapis baja yang terbakar dapat dilihat di mana-mana.
Sementara tidak ada listrik, air, gas atau layanan telepon dan sangat sedikit orang di jalanan.
Bangunan sekolah, rumah dan apartemen di pusat kota rusak parah akibat serangan udara dan darat.
AA melaporkan menemukan seorang imam sedang berdoa di depan sebuah perumahan di pusat kota, yang dihancurkan oleh serangan udara Rusia.
Baca juga: Beredar Video yang Diduga Tawanan Rusia sedang Dieksekusi Pasukan Ukraina
Seorang ibu berusia 42 tahun dari tiga anak yang tinggal di Borodianka mengatakan tentara Rusia melakukan serangan berat selama hari-hari awal perang.
Tanpa menyebutkan namanya, dia mengatakan anak-anaknya kelaparan karena mereka tidak bisa keluar rumah.
"Anak-anak tidak ingin melihat siapa pun. Kami hanya berdoa kepada Tuhan untuk mengakhiri perang dan berdoa agar pesawat ditarik."
Seorang pejabat senior, yang juga menolak untuk mengungkapkan identitasnya, mengatakan ada bentrokan hebat di Borodianka dan seluruh kota menjadi tidak dapat dihuni.
Sementara itu, ada tank, kendaraan lapis baja, tanker, dan ratusan kendaraan sipil yang terbakar setelah bentrokan di jalan raya Kyiv-Zhytomyr, yang menyediakan akses ke Borodianka.
Baca juga: AS Akan Jatuhkan Sanksi ke China Jika Dukung Perang Rusia
Kendaraan lapis baja yang tidak dapat dikenali lagi selama pemboman berat dan mayat warga sipil yang tewas dalam bentrokan di pinggir jalan juga dapat dilihat menurut laporan AA.
Perang Rusia-Ukraina, yang dimulai pada 24 Februari, telah menarik kemarahan internasional, dengan Uni Eropa, AS dan Inggris, antara lain, menerapkan sanksi keuangan yang keras terhadap Moskow.
Setidaknya 1.480 warga sipil telah tewas di Ukraina dan 2.195 terluka, menurut perkiraan PBB, dengan angka sebenarnya dikhawatirkan jauh lebih tinggi.
Lebih dari 4,24 juta warga Ukraina telah melarikan diri ke negara lain, dengan jutaan lainnya mengungsi, menurut badan pengungsi PBB.(kompas.com)
Baca juga: Menlu Retno Ungkap Sikap Terkini Indonesia pada Perang Rusia-Ukraina, Berharap Perang Bisa Berakhir
Baca juga: Sosok Putri Presiden Rusia Vladimir Putin yang Menghadapi Sanksi AS
Baca juga: SeJumlah Peristiwa Terjadi, Berikut Update Invasi Rusia ke Ukraina Hari ke-43