Lifestyle

Tidur Sepanjang Hari di Bulan Puasa, Begini Penjelasan Buya Yahya

Pada bulan suci Ramadan masyarakat biasanya melakukan kegiatan ngabuburit untuk menunggu waktu berbuka.

Editor: IKL
Freepik
Ilustrasi 

PROHABA.CO, JAKARTA - Pada bulan suci Ramadan masyarakat biasanya melakukan kegiatan ngabuburit untuk menunggu waktu berbuka.

Selain ngabuburit sejumlah masyarakat pun ada yang memilih mengisi waktu dengan istirahat tidur siang.

Namun bagaimana apabila aktivitas tidur itu dilakukan sejak pagi hingga menjelang waktu berbuka?

Sahkah puasa jika tidur sepanjang hari?

Melansir tayangan YouTube Al-Bahjah TV, pertanyaan serupa muncul dari seseorang yang menghadiri ceramah Buya Yahya.

"Buya apakah sah puasa, jika tidur dari pagi hingga menjelang berbuka? Hingga terkadang salat zuhur dan ashar terlewat," tanya orang tersebut.

Menjawab pertanyaan tersebut, Buya Yahya langsung mengatakan bahwa salah satu hal yang membatalkan puasa adalah hilang akal.

"Baik langsung saya masukan bab fiqih saja, yang membatalkan puasa adalah hilang akal," kata Buya.

Buya Yahya mengatakan bahwa ada tiga hal yang termasuk dalam kategori hilang akal.

"Hilang akal ada tiga," kata Buya.

pertama, gila. Maka orang kalau gila batal puasanya, biarpun sebentar. 

"Lagi ngobrol begini, tiba-tiba datang gilanya. Batal puasanya. Enggak tahu gimana contohnya. Pokoknya gila," ujar Buya.

Kedua, pingsan, ayan. Puasanya dianggap batal kalau pingsannya sehari penuh.

"Sahur dia pingsan, kemudian sadar setelah wakktu buka, isya bangun. Maka pingsan ini membatalkan puasa," terang Buya.

Namun Buya Yahya menjelaskan, apabila orang pingsan tersebut sempat sadar meski kemudian kembali pingsa, maka puasanya tidak batal dan dianggap sah.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved