KKB Tembaki Pos Marinir, Seorang Prajurit Meninggal

Dalam dua hari, kelompok kriminal bersenjata (KKB) melakukan serangan terhadap aparat keamanan. Selain itu, KKB juga membakar asset milik PT Marta ...

Editor: Muliadi Gani
Dok. Itimewa
KKB serang pos TNI sebabkan 1 prajurit gugur dan 1 perwira marinir luka tembak di Nduga, Papua 

Stanislaus membeberkan, alasan KKB menyerang personel keamanan untuk menunjukkan sikap anti pemerintah dan perlawanan terhadap negara.

Sedangkan, alasan KKB menyerang pihak-pihak yang melakukan pembangunan agar program-program tersebut dihentikan.

Ini berkaitan dengan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah.

“Jika pembangunan terjadi, masyarakat di sana akan percaya pemerintah.

Ketika negara hadir, terdapat pembangunan, maka kepercayaan masyarakat akan tinggi, sehingga tidak ada tempat untuk KKB,” ungkapnya, Sabtu.

Direktur Eksekutif Pusat Studi Politik dan Kebijakan Strategis Indonesia ini memandang, agar tak ada lagi korban, personel keamanan harus siaga.

Selain itu, sebut Stanislaus, TNI dan Polri harus bisa mengamankan masyarakat.

“Ketika ada pihak-pihak yang melakukan serangan yang menimbulkan gangguan keamanan, TNI Polri harus memastikan bahwa masyarakat aman.

Ketika ada kelompok yang melawan dengan senjata, maka harus dilawan juga dengan senjata. Itu sah,” ujarnya.

Di sisi lain, pemerintah juga perlu menjalankan berbagai upaya, seperti penggalangan, pendekatan, dan propaganda supaya kelompok tersebut sadar dan bisa kembali ke masyarakat.

Baca juga: KKB Pimpinan Undius Kogoya Bakar Sekolah dan Aniaya Guru di Hitadipa Intan Jaya

Danrem 172 Pimpin Pelepasan Jenazah Prajurit Marinir yang Gugur di Nduga

Komandan Resor Militer 172/Praja Wira Yakthi Brigjen TNI Izak Pangemanan memimpin upacara pelepasan jenazah Praka Marinir Anumerta Dwi Miftachul Achyar yang gugur dalam kontak senjata dengan kelompok separatis di Kabupaten Nduga, Papua.

Upacara pelapasan jenazah secara militer berlangsung di Aula Kantor Perwakilan Lanal Timika, dengan dihadiri pejabat TNI - Polri dan Forkopimda Mimika, Minggu (24/4).

Jenazah Dwi Miftahul Achyar kemudian dibawa ke Bandara Mozes Kilangin Timika untuk diberangkatkan menggunakan Pesawat CN-235/A-2307 milik TNI AU ke Bandara di Surabaya, Jawa Timur.

Setiba di Surabaya, jenazah akan dibawa ke kampung halamannya, Jalan Sumowiharjo, Kecamatan Babat, Kabupaten Lamongan, untuk dikebumikan secara militer.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved