Berita Jakarta

Kapolsek Gambir Terinjak-injak Massa, Aksi Demonstrasi Ricuh

Kapolsek Metro Gambir Kompol Rango Siregar disebut menjadi korban dari ricuhnya aksi mahasiswa yang terjadi di kawasan Patung Kuda

Editor: Bakri
PROHABA/SA'DUL BAHRI
MASA yang tergabung dalam Gempa berunjuk rasa di halaman Kantor Bupati Aceh Barat, Senin (8/11/2021) sebagai buntut dari kasus pemerkosaan anak di bawah umur agar pelakunya segera diadili. Mereka juga mendesak Bupati Ramli MS mencopot Kasatpol PP karena anak buahnya bertindak kasar terhadap mahasiswa yang demo pekan lalu. 

JAKARTA - Kapolsek Metro Gambir Kompol Rango Siregar disebut menjadi korban dari ricuhnya aksi mahasiswa yang terjadi di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Jumat (20/5/2022) sore.

Hal itu dikonfirmasi langsung oleh Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes pol Komarudin.

"Terjadi tindakan provokasi sehingga ada anggota kami menjadi korban termasuk Kapolsek Gambir," kata Komarudin saat dikonfirmasi wartawan via telepon, Jumat (20/5/2022).

Hal itu didasari, karena sebelumnya terjadi aksi saling dorong antara petugas dengan massa yang tidak diketahui asalnya dan dipastikan bukan kelompok mahasiswa.

Akibat insiden saling dorong itu, Rango terjatuh dan terinjak-injak massa aksi.

Untuk saat ini, Kapolsek Rango, kata Komarudin, sedang dalam penanganan di Rumah Sakit (RS).

"Kapolsek Gambir sekarang dilarikan ke rumah sakit, tadi sempet terjadi dorong dorongan dan sempat jatuh kemudian diinjak oleh massa tersebut," ucap Komarudin.

Tak hanya Rango, dalam aksi ricuh ini terdapat salah satu petugas yang juga menjadi korban.

Hanya saja, Komarudin tidak menjelaskan lebih detail petugas yang dimaksud.

"Sementara baru dua ya (korban) termasuk Kapolsek Gambir," singkat Komarudin.

Baca juga: Mantan Keuchik Jumphoih Tersangka Diduga Kuras APBG Rp 362 Juta

Baca juga: Gunung Sinabung Turun Status ke Level Waspada

Sebelumnya, aksi mahasiswa yang digelar di kawasan Patung Kuda, tepatnya di depan Monas, Jakarta Pusat berlangsung ricuh pada, Jumat (20/5/2022) sore.

Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes pol Komarudin mengatakan, dari kejadian tersebut pihaknya mengamankan setidaknya 26 orang.

Komarudin memastikan keseluruhan orang yang ditangkap itu bukan merupakan dari kelompok mahasiswa.

"Yang kita amankan sebanyak 26 orang dan bukan kelompok mahasiswa," kata Komarudin saat dikonfirmasi wartawan melalui sambungan telepon, Jumat (20/5/2022).

Dirinya lantas menjelaskan kronologi aksi yang berakhir ricuh tersebut.

Mantan Kapolres Tangerang Kota itu menjelaskan bahwa, mulanya aksi penyampaian pendapat berlangsung damai.

Namun, saat pihak kepolisian sedang melakukan penjagaan, secara tiba-tiba ada sekelompok orang tak diketahui asalnya langsung menerobos barisan.

"Jadi kronologi saat aksi berlangsung ada kelompok baru yang memasuki aksi, mereka memaksakan diri menerobos barisan petugas yang saat itu sedang mengamankan atau memisahkan aktivitas masyarakat dengan yang aksi," ucap Komarudin.

Bukan Kelompok Mahasiswa

Berdasarkan hasil identifikasi sementara, sekelompok orang yang diamankan itu bukan merupakan bagian dari mahasiswa yang menggelar aksi.

Untuk saat ini, keseluruhan massa yang ditahan, kata Komarudin, sedang dalam pengawasan petugas dan tengah menuju ke Polda Metro Jaya.

"Dari identifikasi, sebagian mereka mengakui bukan kelompok mahasiswa.

Dibawa ke Polda makanya saya sedang meluncur ke Polda," tukas Komarudin.

Namun, hingga berita ini diturunkan belum diketahui secara pasti aliansi mahasiswa mana yang menggelar aksi tersebut, serta tuntutan yang dibawa.

Pastinya, pihak kepolisian menyebut kalau yang ditangkap bukan kelompok dari mahasiswa.(tribunnews.com)

Baca juga: Praktik dan Infus Pasiennya, Dokter Gadungan Diringkus

Baca juga: Majelis Hakim Vonis Dua Terdakwa Kasus Korupsi Turnamen Tsunami Cup

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved