Berita Bisnis
Pemerintah Tambah Dana Subsidi Untuk Pertamina Rp 71 Triliun Lebih Tahun 2022
Pemerintah Pusat menambah dana subsidi untuk Pertamina mencapai Rp 71.8 triliun.
PROHABA.CO – Pemerintah Pusat menambah dana subsidi untuk Pertamina mencapai Rp 71.8 triliun.
Sebelumnya pemerintah melalui Kementerian Keungan menganggarkan dana subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Liquified Petroleum Gas (LPG) Rp77,5 triliun.
Namun dengan adanya penambahan lagi, dana Subsidi Pemerintah untuk pertamina menjadi Rp 149.3 triliun.
Hal itu sebagaimana disampaikan Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati, dalam siaran pers yang diterima Prohaba.co, Jumat (1/7/2022) sore.
Hal itu sebagai upaya Pemerintah dan Pertamina dalam penyediaan dan penyaluran BBM dan LPG bersubsidi.
Hal itu untuk membantu masyarakat miskin, menengah, rentan dan UMKM.
Juga merupakan wujud Negara hadir untuk melindungi masyarakat.
Baca juga: Siapkan Dokumen Ini Sebelum Mendaftar di Website MyPertamina Mulai 1 Juli 2022
“Pemerintah menambah subsidi Rp 71,8 Triliun dan kompensasi BBM Rp 234 Triliun,” ujar Nicke Widyawati.
Sehingga total subsidi dan kompensasi menjadi Rp 401,8 triliun pada tahun 2022 (asumsi harga minyak mentah Indonesia / ICP USD 100 per barrel).
Sebelumnya belanja subsidi BBM dan LPG pada tahun 2022 semula dianggarkan hanya Rp77,5 triliun dan kompensasi BBM Rp18.5 triliun.
Tapi kemudian pemerintah menetapkan kebijakan penambahan subsidi Rp 71,8 triliun.
Kemudian kompensasi BBM Rp 234 triliun, atau menjadi Rp 401,8 triliun pada tahun 2022.
“PT Pertamina mengapresiasi dukungan pemerintah dalam penyediaan dan distribusi BBM maupun LPG,” kata Dirut Pertamina.
Sehingga jalan Pertamina mengemban tugas penyaluran BBM dan LPG, subsidi menjadi ringan atas dukungan penuh Pemerintah.
Baca juga: Mahasiswa: Jelaskan ke Kami Kenapa BBM dan PPN Harus Naik?
“Hari ini 1 Juli 2022, Pertamina telah menerima pembayaran dari pemerintah atas kompensasi penyaluran BBM dan LPG Subsidi yang telah dilakukan pada tahun 2021 sebesar Rp. 64,5 triliun,” ungkap Nicke.
Sejak awal 2022, kata Perempuan kelahiran 25 Desember 1967 itu,
pemerintah terus mempercepat pembayaran kompensasi atas penugasan distribusi BBM dan LPG Subsidi bagi masyarakat.
Per April 2022 lalu, Pemerintah telah membayarkan kompensasi sebesar Rp 29,0 triliun.
Sehingga secara keseluruhan, sepanjang 2022 total pembayaran subsidi.
Kemudian kompensasi untuk periode hingga 2021 telah dibayarkan Pemerintah kepada Pertamina.
Jumlahnya sebesar Rp 93,5 triliun.
“Komitmen ini menunjukkan upaya keras Pemerintah dalam memperkuat arus kas Pertamina,” katanya.
Ini akan berdampak pada pemulihan ekonomi nasional dan memproteksi daya beli masyarakat.
Baca juga: Hindari Kebiasaan-Kebiasaan Buruk Berikut agar Tidak Boros Gas LPG
Dalam siaran pers tersebut, Nicke Widyawati menyampaikan apresiasi yang sangat tinggi atas pembayaran kompensasi yang dilakukan lebih cepat dari jadwal yang direncanakan.
Pembayaran tersebut akan berdampak positif pada keuangan Pertamina dalam menjaga ketahanan energi nasional.
“Alhamdulillah. Kami sangat mengapresiasi dan berterima kasih atas dukungan Pemerintah melalui pembayaran kompensasi ini,” kata Nicke.
Pembayaran ini lanjut jebolan Universitas Padjajaran itu, dapat memperkuat cashflow untuk menjaga ketahanan energi nasional.
Menurutnya, hal tersebut bentuk ketulusan dan dukungan penuh Pemerintah untuk menjadikan Pertamina semakin kuat.
Kemudian mampu menjalankan tugas Negara dalam melindungi data beli masyarakat dari terpaan langsung harga minyak mentah dunia.
Menurutnya, upaya Pemerintah menghadapi tantangan harga minyak mentah ini luar biasa.
Apalagi bila dibandingkan dengan Negara lain.
Baca juga: Dealer Pelumas Pertamina Dibobol Maling
Hal ini terlihat dari harga BBM Indonesia yang termasuk dua terendah di seluruh dunia.
Atas kebijakan Pemerintah Indonesia tersebut, masyarakat perlu berterima kasih dengan lebih berhemat dalam menggunakan BBM dan LPG.
BBM dan LPG subsidi hanya diperuntukan utk masyarakat miskin, sehingga masyarakat mampu agar beralih menggunakan BBM & LPG non subsidi.
“Apresiasi tak terhingga kepada Pemerintah karena dengan menambah alokasi subsidi BBM dan LPG,” sebut Dirut Pertamina.
Pemerintah telah berusaha keras menjaga daya beli masyarakat.
Untuk itu, kata Nicke Pertamina semakin termotivasi untuk melanjutkan berbagai program efisiensi dan terobosan di seluruh lini bisnis telah diinisiasi.
Sehingga sepanjang tahun 2021 menghasilkan penghematan sebesar US$ 1,3 miliar.
Menurutnya, capaian efisiensi ini menjadi motivasi dan akan terus berlanjut di tahun 2022.
Pertamina akan berupaya maksimal agar subsidi yang dialokasikan Pemerintah untuk BBM dan LPG dalam APBN 2022.
Tentunya ini agar lebih optimal pemanfaatannya bagi masyarakat yang membutuhkan dan sesuai dengan kuota yang telah ditetapkan.
Baca juga: BBM Naik, Jangan Khawatir Sepeda Motor Ini Berbahan Bakar Air
Pertamina akan menjalankan amanah dari pemerintah dengan terus memperkuat tata kelola penyaluran BBM dan LPG
“Agar lebih tetap sasaran antara lain dengan pendaftaran kendaraan di website MyPertamina,” imbuh Nicke.
Namun demikian, katanya, Pertamina juga mendorong akan kesadaran masyarakat untuk menggunakan BBM dan LPG secara bertanggung jawab dan lebih hemat.
Disebutkan, subsidi merupakan kebijakan untuk meringankan beban ekonomi masyarakat menengah bawah.
Lalu yang rentan miskin dan UMKM, sehingga masyarakat yang tergolong mampu sebaiknya beralih memakai BBM dan LPG Non Subsidi.
“Kesadaran masyarakat sangat diperlukan untuk sama-sama menolong saudara-saudara yang membutuhkan.
“Kami akan memastikan pasokan mencukupi. Pengawasan terus ditingkatkan agar alokasi subsidi BBM dan LPG tepat sasaran,” pungkas Nicke.(*)