Tahukah Anda
Gurita Cerdas karena Punya Gen Mirip Manusia
Gurita merupakan makhluk yang memiliki kecerdasan luar biasa. Tetapi bagaimana mereka bisa memiliki tingkat kecerdasan tersebut masih terus menjadi
PROHABA.CO - Gurita merupakan makhluk yang memiliki kecerdasan luar biasa.
Tetapi bagaimana mereka bisa memiliki tingkat kecerdasan tersebut masih terus menjadi bahan penelitian banyak ahli.
Dan kini para ilmuwan telah menemukan petunjuk yang dapat menjelaskan kecerdasan cephalopoda itu.
Dalam sebuah studi baru, peneliti mengungkapkan bahwa gurita mempunyai gen dengan kekhasan genetik yang juga terlihat pada manusia.
Dikutip dari Live Science, Minggu (3/7/2022) petunjuk yang ditemukan para ilmuwan itu disebut ‘gen pelompat’ (jumping gen) atau transposon yang membentuk 45 persen genom manusia.
Gen pelompat adalah urutan pendek DNA dengan kemampuan untuk menyalin dan menempel atau memotong dan menempelkan diri ke lokasi lain dalam gen.
Gen pelompat ini juga telah dikaitkan dengan evolusi genom dalam beberapa spesies.
Baca juga: Ini Lima Hewan Unik yang Ditemukan Sepanjang 2021, Jerapah Kerdil hingga Gurita Kaca
Dan pengurutan genetik baru-baru ini mengungkapkan bahwa dua spesies gurita Octopus vulgaris dan Octopus bimaculoides ternyata memiliki genom transposon.
Pada manusia dan gurita, sebagian besar transposon tak aktif.
Itu lantaran mutasi atau diblokir dari replikasi oleh pertahanan sel.
Namun, satu jenis transposon pada manusia yang dikenal sebagai long interspersed nuclear elements (LINE) mungkin masih aktif.
Bukti dari penelitian sebelumnya menunjukan, gen pelompat LINE diatur secara ketat oleh otak, tetapi masih penting untuk pembelajaran dan untuk pembentukan memori di hippocampus.
Lalu, saat para ilmuwan melihat lebih dekat gen melompat pada gurita yang dapat dengan bebas menyalin dan menempel di sekitar genom, mereka ternyata menemukan transposon dari keluarga LINE.
Baca juga: Gegara Kuah Gurita, Ayah Aniaya Anak hingga Tewas
Baca juga: Ronaldo Ingin Pergi dari Man United, akankah Satu Tim dengan Messi?
Menurut Graziano Fiorito, rekan penulis studi dan ahli biologi di Anton Dohrn Zoological Station (SZAD), Naples, Italia, elemen ini aktif di lobus vertikal gurita, bagian otak gurita yang sangat penting untuk belajar dan secara fungsional analog dengan hippocampus manusia.
Dalam studi baru ini, peneliti kemudian mengukur transkripsi satu transposon gurita menjadi RNA dan menerjemahkan ke protein.
Peneliti lantas mendeteksi aktivitas signifi kan di area otak yang terkait dengan plastisitas perilaku alias bagaimana organisme mengubah perilaku mereka sebagai respons terhadap rangsangan yang berbeda.
“Kami sangat senang karena ini semacam bukti,” ungkap Giovanna Ponte, rekan penulis lain dalam studi ini.
Meskipun gurita tak berkerabat dekat dengan hewan bertulang belakang, mereka rupanya menunjukkan plastisitas perilaku dan saraf yang mirip dengan vertebrata.
“Gurita ini seperti mamalia, memiliki kemampuan untuk beradaptasi terus menerus dan memecahkan masalah.
Baca juga: Gurita Diklaim Berasal dari Luar Angkasa
Baca juga: Tips Penting Bagi Emak-emak dalam Mengatasi Alergi Detergen yang Sering Dikeluhkan saat Cuci Pakaian
Bukti ini mengisyaratkan bahwa kesamaan itu mungkin berasal dari tingkat genetik,” papar Fiorito.
Temuan ini juga tak hanya menghubungkan gen pelompat dengan kecerdasan gurita, tetapi juga menunjukkan bahwa transposon LINE melakukan lebih dari sekadar melompat.
Sebaliknya, mereka memiliki beberapa peran dalam pemrosesan kognitif.
Selanjutnya, berhubung gen pelompat dimiliki oleh manusia dan gurita, mereka mungkin menjadi kandidat yang baik untuk penelitian masa depan tentang kecerdasan dan bagaimana ia berkembang serta bervariasi antara individu dalam suatu spesies.
Namun, karena gurita cukup jauh dari manusia di pohon kehidupan, ada kemungkinan transposon LINE aktif di kedua kelompok tersebut adalah contoh evolusi konvergen.
Ini berarti kontribusi mereka terhadap kecerdasan berkembang secara terpisah dalam dua garis keturunan daripada berasal dari nenek moyang yang sama. Studi dipublikasikan di jurnal BMC Biology.
(Kompas. com)
Baca juga: Gurita Paling Langka Muncul di Australia
Baca juga: Warga Bedah Perut Buaya, di Dalamnya Ada Jasad Manusia
Baca juga: Peneliti Temukan Kura-Kura Raksasa Baru di Galapagos, Spesiesnya Belum Diketahui