Kecelakaan Maut
Keluarga Korban Kecelakaan Odong-Odong Maut di Serang Ikhlas dan Percaya Istri & Anaknya
keluarga korban kecelakaan odong-odong di Desa Selibu, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang, Banten, Selasa (26/7/2022) lalu, mengaku ikhlas
Keluarga korban kecelakaan maut odong-odong di Desa Selibu, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang, Banten, yang ditabrak kereta api yang melintas di desa mereka, Selasa (26/7/2022) lalu, mengaku ikhlas.
PROHABA.CO - Dua keluarga korban kecelakaan maut odong-odong di Desa Selibu, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang, Banten, yang ditabrak kereta api yang melintas di desa mereka, Selasa (26/7/2022) lalu, mengaku ikhlas menerima kenyataannya.
Keikhlasan dan ketegaran terlihat dari raut wajah Leman, warga Desa Cibetik, Serang.
Istri dan buah hatinya yang paling bungsu merupakan dua korban wafat di kecelakaan maut odong-odong tertabrak kereta api di desa Silebu empat hari lalu.
Pada saat ditemui di rumahnya, Leman sedang bersandar di salah satu tiang semen penyangga rumahnya bersama dengan sanak saudaranya.
Sembari bertegur sapa, dirinya menyebut ikhlas menerima musibah yang terjadi.
"Saya percaya istri dan anak saya mati syahid.
Karena istri memang niatnya untuk menyenangkan hati anak," kata Leman saat berbincang-bincang kepada Warta Kota, Sabtu (30/7/2022).
Baca juga: Korban Meninggal Kecelakaan Odong-odong Bertambah, Balita 2 Tahun Mengembuskan Nafas Terakhir
Kehadiran sanak saudara ke rumahnya pun menjadi penyemangat dirinya untuk tetap tegar dan tak larut dalam kesedihan.
Sementara itu, putranya yang bernama Suhardi bertekad untuk menjalankan pesan almarhum ibunya kepadanya.
"Pesan ibu yang paling sering diucapin itu, "Rajin beribadah dan rajin belajar," kata Suhardi.
Ia sendiri merupakan anak kedua yang masih mengenyam pendidikan kelas II SMK Jurusan Perkantoran.
Selain ia dan saudaranya, ada pula satu saudarinya yang masih bersekolah di SD.
Ia pun bertekad untuk menjadi abang yang bijak untuk adiknya.
Sementara itu, Imron salah satu keponakan korban mengaku menyerahkan sepenuhnya kepada kepolisian untuk menangani kasus tersebut.
Baca juga: Pelukan Erat Seorang Ibu untuk Anaknya yang Turut Meninggal dalam Kecelakaan Odong-odong di Serang
Ia berharap hukum tetap berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
"Memang keluarga sudah ikhlas. Tapi soal hukum tetap kami percayakan kepada pihak kepolisian," kata Imron.
Selain itu, pihaknya juga menunggu permintaan maaf dari keluarga sopir.
"Kami memang tahu, keluarga sopir mungkin takut ya, tapi memang permintaan maaf itu masih ditunggu," ujar Imron.
Adapun kecelakaan odong-odong tertabrak kereta api di desa Silebu menelan korban jiwa sebanyak 10 orang.
Sembilan wafat di lokasi, dan satu wafat di rumah sakit kemarin malam.
Baca juga: 9 Penumpang Odong-odong Meninggal Dunia Tertabrak Kereta Api di Serang
Balita 2 Tahun Meninggal
Balita berusia dua tahunan, salah seorang yang menjadi korban peristiwa odong-odong meninggal dunia.
Sebelumnya, balita itu sempat menjalani operasi dan dirawat secara intensif di Rumah Sakit Hermina, Serang, Banten.
Balita berinisial P tersebut sebelumnya sempat kritis, karena luka berat di bagian kepala.
Bertambahnya jumlah korban meninggal pun dibenarkan oleh ketua RT 09 desa Cibetik, Mansur.
"Iya, memang ada korban bertambah, anak usia dua tahunan dan sudah dimakamkan," kata Mansur, Sabtu (30/7/2022) saat ditemui Warta Kota di mushola desa Cibetik.
Kini, total jumlah korban meninggal di laka odong-odong menjadi 10 orang.
Sebelumnya, sebuah odong-odong tertabrak kereta api di perlintasan kereta api tanpa palang di Desa Cilebu, pada Selasa (26/7/2022).
Baca juga: Terhalang Odong-odong Mogok, Mobil Minibus di Sukabumi Terjun ke Jurang
Odong-odong tersebut membawa sekitar 30 penumpang.
Sembilan di antaranya wafat di peristiwa naas tersebut.
Seluruh penumpang yang wafat merupakan warga Desa Cibetik, kampung yang tak jauh dari lokasi kejadian.
Kronologi kejadian berawal dari mobil odong-odong yang membawa rombongan warga Cibetik, Kecamatan Walantaka menuju Kragilan.
Saat tiba di perlintasan, sopir odong-odong diduga tidak melihat kedatangan kereta api dari arah Merak
Dalam hitungan detik, mobil odong-odong pun tertabrak dibagian belakang hingga terpental.
Sembilan nyawa pun melayang dalam kejadian naas tersebut.
Baca juga: Tikungan Seunapet Aceh Besar Kembali Telan Korban, Sopir Truk Tronton Meninggal dalam Kecelakaan
Kesembilan korban wafat pun telah dimakamkan, Selasa malam.
Sementara itu, sebanyak sembilan korban luka-luka di rawat di rumah sakit Hermina.
Satu di antanya masih balita berusia dua tahun delapan bulan yang keadaannya kritis.(*)
Baca juga: Kecelakaan Maut di Sergai, KA Tabrak Minibus Hiace, 5 Tewas
Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Dua Keluarga Jadi Korban di Kecelakaan Odong-Odong, Keluarga Leman Percaya Istri & Anak Mati Syahid,