Berita Kutaraja
Serang dan Rusak Fasilitas Kampus, Sejumlah Mahasiswa FT USK akan Diberi Sanksi
Universitas Syiah Kuala akan memberikan sanksi kepada siapa pun pelaku perusakan fasilitas kampus, tak terkecuali para mahasiswa. Hal ini ditegaskan
Penulis: Yarmen Dinamika | Editor: Muliadi Gani
Tema tersebut dibahas pada saat temu ramah mahasiswa baru angkatan 2022 yang diselenggarakan BEM FP USK.
Ditambahkan bahwa Buku, Cinta, dan Pesta itu dianggap merupakan hak cipta FT USK sehingga pihak FT meminta mahasiswa FP tersebut mengklarifi kasi dan meminta maaf kepada pihak FT.
Namun, pihak FP tidak terima atas tindakan tersebut dan menganggap sebagai bentuk pelecehan personal yang mencederai citra FP.
Kejadian itu telah dilaporkan kepada pihak biro USK dengan tujuan agar kesalahpahaman tersebut dapat dimediasi oleh pihak rektorat.
Tiba-tiba di tengah situasi seperti itu terjadi penyerangan ke Gedung Ormawa FP USK.
Ini yang sangata disesali pihak rektorat dan berjanji akan memberi sanksi kepada pihak penyerang yang menyebabkan rusaknya fasilitas kampus.
Meskipun demikian, ujar Agussabti, keputusan sanksi tersebut baru akan dibahas setelah pihak kepolisian melakukan proses penyelidikan terhadap kasus ini.
Baca juga: Tim Universitas Syiah Kuala Studi Banding ke Spanyol
“Tentu kita harus tegas untuk hal-hal seperti ini.
Karena bagaimanapun juga perilaku anarkis seperti itu harus ditindak tegas dan diproses sesuai hukum yang berlaku,” tegas mantan dekan Fakultas Pertanian USK tersebut.
Sejalan dengan itu, kata Agussabti, pimpinan universitas akan mencermati kembali akar permasalahan ini sebaik mungkin.
Sebab, sanksi yang diberikan nantinya juga akan diberikan kepada pihak yang turut memicu terjadinya permasalahan ini.
“Jadi, kita ingin memberikan rasa keadilan kepada semua pihak.
Karena tidak mungkin penyerangan ini terjadi begitu saja,” ucapnya.
Sementara itu, Wakil Rektor III USK, Prof Dr Mustanir MSc mengatakan, pemberian sanksi ini merupakan bentuk pembelajaran agar kasus serupa tidak terulang lagi.
Selain itu, Prof Mustanir menilai, permasalahan ini akan menjadi bahan evaluasi bagi pimpinan dan seluruh dosen universitas.
Baca juga: Hendak Antar Sabu ke Bireuen, Warga Pidie Diringkus Polisi