Diduga Serangan Jantung, Seorang Polisi Meninggal Berdarah di Rumahnya

PROHABA.CO, BANDA ACEH - Tim Inafis Kepolisian Resor Kota (Polresta) Banda Aceh mengevakuasi jasad seorang warga Gampong Keuramat, Banda Aceh, Senin (24/10/2022) di rumahnya.

Korban yang bernama Rahmadsyah (51), merupakan personel Polda Aceh yang masih aktif ditemukan dalam keadaan telungkup dengan mengeluarkan darah segar dari hidung.

KapolrestaBanda Aceh, Kombes Pol Joko Krisdiyanto, melalui Kasatreskrim, Kompol Fadillah Aditya Pratama, dalam keterangan resminya menyatakan korban yang meninggal tersebut tinggal bersama keluarganya di Gampong Keuramat, Banda Aceh.

“Saat kejadian, korban tinggal bersama keluarga kandungnya,” kata Fadillah di Banda Aceh, Selasa (25/10/2022).

Korban Rahmadsyah meninggal karena serangan jantung yang dideritanya.

Hal ini dibuktikan dengan surat dari Biddokkes Polda Aceh Nomor B-SK/168/IX/KEP.4.2/2022/ RS.Bhy tertanggal 16 September 2022 yang ditemukan di rumahnya.

Baca juga: Polresta Banda Aceh Tangkap Anak dan Ayah, Anak Curi Emas 62 Mayam, Uang Rp 10 Juta, Ayah Ikut Bantu

Dalam surat tersebut yang ditandatangangi oleh drg Allif Harista Asmaji dengan diagnosis Cad (Coronary Artery Disease) + Hipertensi Stage 2 + Dislipidemia, dan disarankan untuk tidak beraktivitas berat.

Kompol Fadillah menjelaskan, dari pemeriksaan tim inafi s Polresta Banda Aceh, di tubuh korban tidak ada tanda- tanda kekerasan.

“Tidak ada tanda-tanda kekerasan di tubuh korban setelah diperiksa oleh tim inafis dan dokter forensik RSUD Zainoel Abidin Banda Aceh,” ucap Kompol Fadillah.

Menurut keterangan dari kakak kandung korban, Isnawati (54), adiknya itu terlihat di rumahnya dua hari lalu sekitar pukul 18.05 WIB.

Kemudian pada hari Senin (24/10/2022) sekitar pukul 08.00 WIB, kakak korban meminta tolong kepada Wahyu Surya (56) untuk melihat kondisi korban yang sedang sakit.

Baca juga: Personel Polda Aceh Meninggal Dunia di Rumahnya Kawasan Gampong Keuramat Banda Aceh, Ini Dugaannya

“Wahyu Surya mencoba mengetuk pintu kamar beberapa kali seraya memanggil nama korban.

Namun, tidak ada respons dari dalam kamar.

Wahyu mengambil keputusan untuk mendobrak pintu karena terkunci dari dalam dan menemukan korban dengan kondisi telungkup mengeluarkan darah segar melalui hidungnya,” ucap Kasatreskrim.

Kemudian, Wahyu Surya mengambil sehelai kain dan membersihkan darah yang ada di tubuh korban, kata Kasatreskrim.